Pentingnya Perubahan Mindset Bagi Guru

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Muh Habib menyampaikan saat ini terjadi pergeseran paradigma pembangunan dari abad 20 ke abad 21. Pada abad 20 sumber daya manusia sebagai beban pembangunan sedangkan abad 21 sumber daya manusia beradab merupakan modal pembangunan. SDM beradab adalah manusia yang berpendidikan, berpengetahuan, berketerampilan dan berbudaya serta berkarakter kuat.

“Pembangunan kesejahteraan abad 21 berbasis peradaban. Sedangkan transformasi perubahan beberapa aspek antara lain ditransfer melalui pendidikan. Oleh karenanya guru sebagai transformer pendidikan harus merubah mindset,” terang Habib kepada peserta kegiatan Bimtek Pengayaan Pembelajaran & Penilaian Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam di Hotel Phoenix Jl Sriwijaya Semarang, Senin (12/11).

Ia mengatakan perubahan mindset guru akan berpengaruh pada perubahan sikap, kompetensi dan keterampilan yang akhirnya akan berpengaruh pada kualitas proses dan kualitas implementasi kurikulum.

“Mengapa kita harus merubah mindset? Perubahan yang begitu cepat dan tantangan yang semakin kompleks di abad ini mengharuskan kita untuk merubah pola pikir. Jika hal ini tidak kita lakukan, maka kita akan ketinggalan tergerus oleh jaman. Demikian pula dengan pendidikan abad ini yang penuh dengan hyper competition,” ujarnya.

Ia mengajak peserta Bimtek membayangkan jika para guru mempunyai mindset yang kuno dan ketinggalan jaman, bagaimana nantinya dengan anak didiknya? Oleh karenanya dirinya menekankan pentingnya perubahan mindset sebagai hal mendasar yang mutlak dilakukan oleh para guru.

“Termasuk dalam hal metode, model dan pengembangan materi pembelajaran, guru harus menguasai teknologi pengetahuan, informasi, komunikasi, komputasi dan otomasi yang saat ini tersedia di mana saja, kapan saja, dari dan kemana saja, serta lebih cepat dan tanpa batas,” lanjut Habib.

Bimtek dalam rangka meningkatkan kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) terhadap kurtilas ini diikuti oleh perwakilan GPAI nonPNS SD Kota Semarang. Kegiatan dilaksanakan oleh seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Semarang. (ch/gt)