081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Simulasi Dapur Umum Tanggap Bencana

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Gedung 1 MTsN Surakarta 1 berubah menjadi dapur umum, Sabtu (3/11). Semenjak pukul 07.00 WIB, 53 anggota PMR MTsN Surakarta 1 tampak sibuk memasak nasi, sayur, dan lauk pauk. Mereka menikmati kebersamaan dalam  kegiatan simulasi dapur umum tanggap bencana ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian program tahunan.

Pembina PMR, Dewi Nurjanah, mengatakan kegiatan ini sangat positif dan dapat menumbuhkan kreativitas dan solidaritas diantara sesama.

”Kami berharap  materi ini dapat menambah wawasan tentang kepalangmerahan yang bersifat universal dan mereka dapat memanagemen segala hal,” tuturnya.

“Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok memasak nasi, menyiapkan buah, lauk, dan sayur. Kelompok tersebut akan packing makanan secara bersama-sama,” ujar Asep Fergias, Pelatih PMR. Dalam kegiatan ini mereka iuran bahan makanan sesuai dengan kelompoknya.

Semua anak sangat antusias dalam kegiatan ini. Mereka bersemangat dalam menyiapkan segala sesuatunya. Dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pelaksanaan yang semuanya membutuhkan kekompakan dan kerjasama. Mereka dilatih untuk mandiri dan tanggap dalam menghadapi bencana yang salah satunya dengan cara mendirikan dapur umum.

Hasil dari kegiatan ini dibagikan pada warga sekitar madrasah  yang kurang mampu. Tidak kurang dari 180 boks makanan didistribusikan di wilayah RW 01 Kalurahan Mangkubumen. Distribusi juga merambah sekitaran Rumah Sakit Brayat Minulya, perempatan Jalan M.T. Haryono, dan Manahan Surakarta.

“Alhamdulillah…terima kasih anak-anak, semoga kebaikan kalian mendapat balasan dari Allah,“ tutur Pak Bejo, tukang parkir di depan RS Brayat Minulya Surakarta.

“Kami bersyukur sekali dengan kegiatan ini, tenyata masih banyak orang yang tidak seberuntung kita dan membutuhkan uluran tangan,“ ucap Bella, salah satu anggota PMR.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Seperti kita ketahui bersama, negara kita adalah negara rawan bencana. Kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi. Dengan melatih anak-anak mendirikan dapur umum tanggap bencana berarti kita telah menyiapkan pribadi-pribadi mandiri dalam menghadapi bencana,” ungkap Kirno Suwanto, Kepala MTsN Surakarta 1. (din-rma/bd)