081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kreasi dan Inovasi Perlu Dalam Pengelolaan Simkah Web

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Hari ini (19/12), KUA Banjarnegara kehadiran Rombongan dari Kemenag Kabupaten Grobogan berserta jajaran KUA. Kehadiran disambut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Kasi Bimas Islam, Pengawas PAI dan karyawan-karyati KUA Banjarnegara.

Kasubbag TU Kankemenag Grobogan, H. Ali Ichwan beserta 15 orang, melakukan kegiatan studi banding pengelolaan Aplikasi Simkah Web di KUA Banjarnegara. Diterima di Gedung Balai Nikah dan Haji KUA Kecamatan Banjarnegara.

“Alhamdulillah atas kehadiran dan terima kasih sudah memandang Kemenag Banjarnegara yang termasuk berhasil dalam pengelolaan aplikasi Simkah Web online,” ungkap Kakankemenag H. Masdiro.

“Silahkan rombongan untuk bisa sharing terkait pengelolaan Simkah di Banjarnegara, apa yang baik untuk bisa dicontoh, yang buruk tidak,” tambahnya.

Ali Ichwan berharap, bisa mendapatkan sharing informasi terkait pengelolaan Aplikasi. Disampaikan bahwa di Grobogan baru 5 KUA kecamatan yang masih permulaan dari 19 KUA Kecamatan yang ada. “Ilmu dan pengalaman dalam pengelolaan aplikasi semoga bisa diaplikasikan di Grobogan,” harapnya.

Selaku Kasi Bimas Islam, H. Ali Mustofa menyampaikan semoga informasi terkait pengelolaan Aplikasi Simkah yang berhasil di Banjarnegara benar adanya, kelarnya.

Pengelolaan Simkah di Banjarnegara telah dikelola sejak tahun 2004 dan sudah terinput data 110 ribu pasangan, walaupun manual. Tentunya data dari simkah ini teradministrasi dengan rapi agar tertib dalam laporan dan data. “Bukti fisik tercetak semua dan disimpan sebagai bukti penting,” terangnya.

Terkait Simkah Web yang model online, sebagai aplikasi yang baru tentu perlu adaptasi. Dalam praktek juga tidak boleh kesusu agar tidak terjadi masalah khususnya hubungan dengan kevalidan data Capil, tambahnya.

Pengelolaan aplikasi yang dituntut hasil berupa grafik data meningkat dan pelayanan KUA berjalan maksimal dibutuhkan kreasi dan inovasi. Faktor jaringan juga perlu diperhatikan, dengan menggunakan jaringan Speedy FO agar tidak masalah dalam entry data.  

“Hal-hal tersebut akan diterangkan langsung oleh saat survery dan dijelaskan juga teknisnya oleh operator di KUA Banjarnegara,” pungkasnya.(Nangim/Sua)