400 Guru Agama Terima Insentif UPZ Kankemenag Banjarnegara.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Undangan Penerima Zakat/ mustahik sebanyak 400 orang dari lembaga pendidikan Madin (Madrasah Diniyah), TPQ dan Pondok Pesantren hadir di Aula Kantor, Kamis, (24/01) atas undangan UPZ Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, sebagai pelaksana tugas Baznas Kabupaten Banjarnegara.

Hadir, Ketua BAZNAS Kabupaten Banjarnegara, Sutejo Slamet Utomo, Pengurus Harian, UPZ Kantor Kankemenag, Pejabat Kantor Kemenag, dan Panitia Pentasyarufan. UPZ Kankemenag Banjarnegara berhasil memungut dari ASN Kankemenag sejumlah Rp 2.455.180.000,- dari perolehan Juli-Desember 2018.

“Dari jumlah tersebut, alokasi 70% kembali ke UPZ yang ditasyarufkan melalui UPZ Kankemenag sebagai tangan kanan BAZNAS Kabupaten. Sedangkan mustahik kali ini tercatat 2.841 mustahik terdata, untuk berikan zakat untuk golongan Fakir, Miskin, dan unsur pendidikan,” demikian di sampaikan Kepala Kankemenag Banjarnegara, H. Masdiro.

Kegiatan kali ini merupakan kepedulian Kantor Kementerian Agama kepada para guru Madin, TPQ dan Pontren dimana perjuangan mereka dalam memberikan bekal agama bagi generasi muda. “Bantuan insentif ini walau tidak seberapa semoga bisa membantu dan sebagai perhatian pemerintah untuk ustadz-ustadzah di Banjarnegara,“ ucapnya.

“Adapun atas bantuan yang di dapat, diharapkan untuk bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih dengan membantu pemerintah dalam proses pembangunan, dalam mewujudkan Banjarnegara yang aman, damai dan bermartabat,” pesannya.

Terkait tahun politik, kita perlu waspada dan hati hubungan dengan ujaran kebencian, hoaxs dan upaya-upaya membuat perpecahan di masyarakat. Diharapkan para pendidik agama menjadi tauladan untuk ikut menciptakan suasana aman, tentram dan kondursif di masyarakat.

Selaku Ketua BAZNAS Kabupaten, Sutedjo Slamet Utomo menyampaikan, bahwa BAZNAS selain memberikan zakat produktif, juga memiliki program seperti Banjarnegara Kesehatan, Ekonomi Produktif, Bedah Rumah RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) untuk 200 unit, dan Baznas Tanggap Bencana.

“Semoga dengan program tersebut bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, dimana pengelolaan zakat merupakan amanah, dan bisa ditasyarufkan tepat sasaran dan berdaya guna,” kata Sutedjo.

Nurma Ali Ridwan, dosen IAIN Purwokerto berkenan memberikan tausiyah kepada peserta yang hadir sebelum diberikan insentif kepada yang hadir.(Nangim/Sua)