KRPI Amal Bhakti Kemenag Banjarnegara tempati posisi 34 Se-Jawa Tengah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara –Koperasi Amal Bhakti Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Sabtu pagi (23/02) dengan mengambil tempat Saung Bu Mansur.

Kegiatan berupa RAT Tutup buku 2018 dan Rencana Perencanaan tahun buku 2019 dihadiri 768 anggota yang merupakan Pegawai Negeri Sipil baik yang masih aktif maupun purna tugas dijajaran Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.

Ketua Panitia RAT, Musrin berharap pelaporan program kerja tahun 2018 bisa dipertanggung jawabkan dan diterima oleh semua anggota , juga perencanaan Porgram Kerja tahun 2019 bisa di setujui. “Apabila ada usulan terkait program kerja untuk bisa disampaikan, sedangkan dari program kerja ada yang kurang tepat untuk bisa di kritisi, “ungkapnya.

Untuk anggota yang hadir pada RAT tahun 2019 kali ini termasuk berikan uang sidang yang lumayan, di sediakan berbagai macam doorprice yang beraneka dan lumayan seperti 3 buah kulkas, TV LED 32 inchi, mesin cuci, kipas angin dan alat-alat elektronik lainnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Banjarnegara, H. Masdiro menyampaikan bahwa KPRI Amal Bhakti termasuk 50 besar koperasi yang sehat se-Jawa Tengah. “Adapun besarnya aset berada di posisi 34 se Jawa Tengah. Dan ini merupakan keberhasilan dari pengelolaan koperasi dari tahun ke tahun yang mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Untuk diketahui salah aset besar KPRI Amal Bhakti adalah kepemilikan SPBU yang sahamnya dari para anggota koperasi. Awal perjuangan untuk memiliki aset koperasi berupa SPBU bukan dengan mudah dan amat luar biasa prosesnya, sampai akhirnya bisa mendirikan SPBU di karangkobar yang disertai dengan swalayan. Namun keberhasilan adanya aset SPBU tidak diikuti oleh pendirian SPBE yang sudah di rencanakan lama. “Namun semua itu tetap kita syukuri, dan yakin ada hikmah di dalamnya,” katanya.

Koperasi yang sehat harus sehat organisasinya, anggotanya sehat, semangat yang sehat, usahanya sehat di ikuti dengan pendapatan SHU yang meningkat, “Dan kemampuan RAT adalah bukti sehatnya organisasi Koperasi tersebut, “ ucap Ngasif Ghozali, Pengurus Dekopin Banjarnegara.

Unsur tanda koperasi maju dilihat dari segi organisasi, segi usaha yang dijalankan, kontribusi anggota, permodalan, dan segi manajemen. “Sinergitas unsur ini akan mendorong berkembangan KPRI Amal Bakti untuk maju berkembang, tambahnya.

Ketua PKRI Banjarnegara, Anang Susilo yang hadir menyampaikan bahwa Koperasi untuk jaman sekarang ini perlu mengikuti perkembangan zaman teknologi dan informasi apapun itu bentuknya, mengikuti kebijakan sektoral dengan melibatkan UMKM dan pelaku usaha, disampaikan PKR-RI Kabupaten Banjarnegara.  

Dari data laporan RAT selain aset berada di posisi 34 KPRI se-Jawa Tengah, dari SHU berada di 10 besar. Di kabupaten Banjarnegara, KPRI Amal Bhakti termasuk 3 besar pengelolaan aset.  Namun dengan pencapaian tersebut untuk tidak terlalu berbangga diri, dan diam tidak bergerak. KPRI Masih bisa berkembang dengan terobosan dan inovasi.  “Peluang untuk mengembangkan jenis-jenis usaha ke depan masih terbuka dan lebih banyak, asal bisa di gali dan diambil, “ katanya. (Nangim/rf)