081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Ribuan Warga NU Banjarnegara Deklarasikan Anti Hoaks

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Sekitar 7.000 warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Banjarnegara memenuhi Gedung Aswaja Parakancanggah Banjarnegara, Rabu (6/2/2019) dalam rangka Harlah NU ke 93.

Dengan mengambil bertema  “Bersama NU Kita Tebarkan Islam yang Ramah Menjaga NKRI demi Keutuhan Bangsa” juga diawali dengan Istighosah dan doa bersama. Kegiatan dihadiri organisasi-organisasi ke-NU-an mulai dari Muslimat NU, Fatayat NU, Ansor, Banser, pagar nusa, IPNU dan IPPNU.

Kegiatan juga dihadiri oleh Bupati Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Ketua DPRD Banjarnegara, Kepala Kemenag Banjarnegara, Sekretaris Daerah, Kepala Kantor Kesbangpollinmas dan perwakilan Forkompinda Banjarnegara. saat kegiatan juga lakukan Deklarasi Anti Hoaks oleh semua peserta yang hadir.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono dalam sambutannya mengapresiasi deklarasi Nahdlatul Ulama yang menolak kabar bohong atau hoaks, fitnah, dan ghibah atau ujaran kebencian. ʺDeklarasi ini merupakan wujud nyata perlawanan terhadap kabar bohong atau hoaks, fitnah dan gibah atau ujaran kebencian. Sebab hoaks sangat berpotensi memecah belah persatuan bangsa dan umat,ʺ ucapnya.

Langkah yang dilakukan warga NU bisa menjadi contoh bagi organisasi lain. Deklarasi anti hoaks, akan membantu warga NU membangun pola pikir yang lebih produktif, konstruktif dan positif, ditambahkan.

Ketua PCNU Banjarnegara, KH Zahid Khasani, yang memimpin ikrar anti hoaks menyatakan, sudah menjadi kewajiban warga NU, untuk memperkuat ukhuwah persatuan bangsa. ʺBersama NU, mari kita tebarkan Islam yang ramah, menjaga NKRI demi keutuhan bangsa sesua tema harlah NU sekarang ini,ʺ tuturnya.

Warga NU menyatakan dengan tegas menolak hoaks, fitnah, dan ghibah, yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa. Serta mengajak membudayakan untuk menyaring informasi sebelum menyebarkannya. NU juga bertekad untuk selalu berpikir positif demi persatuan bangsa, serta setia kepada Pancasila dan melindungi NKRI.

Harlah NU, ditutup dengan pengajian bersama Al Mukarom KH Said Asrori-Rois Syuriah PBNU. Dalam ceramahnya, warga NU diajak untuk terus mengembangkan Islam yang penuh keramahan dan cinta damai. Bukan Islam yang penuh kemarahan, atau menganggap benar sendiri. Dengan begitu, NU dan umat Islam akan semakin maju dan istikomah. (Nangim/rf)