081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Diseminasi RTL Pelatihan Jarak Jauh Metodologi Pembelajaran di MAN 2 Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang-Sebagai bentuk Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jarak jauh yang di selenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Kota Semarang yang di laksanakan pada tanggal 8-19 Pebruari 2021, guru mata pelajaran matematika MAN 2 Kota Semarang, Ervina Yulias Veva mengadakan seminar di madrasah dengan materi Metodologi Pembelajaran, Rabu (24/2/2021) di lantai dua kelas X MIPA 3.

Kegiatan ini dibuka oleh kepala madrasah Saefudin yang dalam sambutannya beliau berharap, setiap guru yang sudah mengikuti diklat daring dan menjadi utusan madrasah bisa menjadi agen perubahan yang bisa menularkan ilmu yang telah didapatkan sealama di diklat, sehingga rekan guru yang lain juga mendapatkan ilmu, tentu guru yang sudah diklat ilmunya menjadi bertambah dan manfaat, mengingat di masa sekarang yang serba daring, guru dan peserta didik mengalami tingkat kejenuhan sehingga dengan mengikuti diklat akan mendapat ilmu yang baru dalam metodologi pembelajaran tegas Syaefudin.

Wakil Kepala Urusan Kurikulum, Budi Susanto menuturkan “ Kegiatan penyebaran informasi dari guru yang sudah mengikuti diklat daring di tujukan kepada guru yang belum bisa mengikuti diklat diharpakan akan memperoleh informasi baru dan muncul semangat sehingga dapat mengubah perilaku yang lebih baik, sangat di harapkan di masa pandemi covid-19. Guru juga di harapkan terus menimba ilmu, berkarya untuk menjaga profesionalisme dan kinerja sehingga ilmu yang di raih dapat di terapkan dalam pembelajaran dan berguna bagi masyarakat.” Tuturnnya

Ervina peserta diklat angkatan satu, mempresentasikan metodologi pembelajaran yang berisi Pemetaan kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi, Model pembelajaran seperti Inquiry, Discovery learning, Problem besed learning, Project based learning serta penyusunan perencanaan pembelajaran inspiratif. RTL seminar diikuti oleh 18 guru dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semoga diseminasi ilmu pengetahuan ini dapat berlanjut ke guru yang lain. (Ahmad Riyatno-Bd)