MAN 2 Banjarnegara Gelar Seminar Hasil PTK Guru Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kepala MAN 2 Banjarnegara, Ridlo Pramono membuka acara Seminar Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) para guru di Banjarnegara. Adapun acara ini diadakan di Ruang Multi Media MAN 2 Banjarnegara, Rabu (24/2)

Dalam sambutannya, Ridlo menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada peneliti dan peserta seminar. “Pada masa pandemi Covid-19 ini, ternyata memunculkan permasalahan baru dalam pembelajaran. Permasalahan pembelajaran yang dikeluhkan guru bisa memunculkan ide gagasan baru sebagai upaya perbaikan pembelajaran yang dihadapinya. Hal ini dapat menambah wawasan bagi penulis atau guru yang lain, “ungkapnya.

Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa sebagai sosok professional, seorang guru dituntut untuk mampu mengembangkan dan mengamalkan ilmunya, baik teoritis maupun praktis. Hal tersebut dilakukan demi terwujudnya generasi penerus yang memiliki kemampuan dan kecerdasan yang bermanfaat bagi kehidupan. Hal ini sesuai dengan Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PKB) bahwa guru harus memiliki terobosan untuk meningkatkan kompetensinya, di samping kewajibannya mendidik dan mengajar. Salah satu bentuk terobosan itu dengan pembuatan Penetian Tindakan Kelas (PTK).

Sutiyani, sebagai penyaji dalam seminar dan juga merupakan salah satu guru Bahasa Indonesia di MAN 2 Banjarnegara menulis PTK dengan berjudul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Membuat Surat Lamaran Pekerjaan melaui Metode Tutor Sebaya dengan Media Video Pembelajaran Kelas XII IPS 1 di MAN 2 Banjarnegara Tahun Pelajaran 2020/2021”.

Sutiyani menyampaikan latar belakang penelitian ini karena kegalauan dengan munculnya wabah covid-19. “Kemunculan wabah ini memaksa dunia pendidikan untuk menata ulang sistem pendidikannya. Maka dari itu madrasah harus melakukan transformasi dalam bidang pembelajaran,” terangnya.

Pembelajaran yang dulunya menggunakan sistem bertatap muka atau dikenal dengan model luar jaringan (luring) berubah model pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran PJJ tersebut dilakukan dalam rangka mematuhi himbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing yaitu himbauan masyarakat untuk melakukan jaga jarak, menjauhi aktivitas yang melibatkan banyak orang, kerumunan, atau pertemuan banyak orang untuk mencegah pencebaran covid-19.

Tentunya pelaksanaan pembelajaran PJJ membuat para guru harus berpikir keras untuk menemukan cara pembelajaran yang efektif dan menarik.

Sementara itu, Ketua Panitia Seminar, Natir menyampaikan seminar tersebut dihadiri 25 guru dari dari MAN 2 Banjarnegara juga dari SMA di wilayah Banjarnegara. “Dengan diadakan seminar PTK ini diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk mampu mewujudkan kreativitas yang inovatif demi pengembangan diri akan keilmuan,” tambahnya. (ak/rf)