Tekan Angka Stunting di Kecamatan Pejawaran, Penyuluh Islam Gandeng BPKB

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Penyuluh Agama Islam Pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pejawaran bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB) adakan kegiatan “Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Stunting Bagi Calon Pengantin”. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, (17/2) dimulai pukul 09.30 bertempat di gedung PAUD Desa Darmayasa Kecamatan Pejawaran yang dihadiri oleh 16 remaja berusia antara 11-19 tahun.

Acara yang berlangsung sekitar 2 jam dibuka oleh Koordinator Wilayah BPKB Kecamatan Pejawaran, Purhardiman. Pada pembukaannya, Purhardiman memberikan pengantar sekaligus gambaran singkat tentang stunting.

“Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode awal pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga anak bertubuh pendek dibandingkan anak-anak normal dan juga megalami perkembangan buruk lainnya,” jelasnya.

Purhardiman juga menyatakan kegiatan ini akan berlanjut hingga beberapa kali pertemuan di tahun 2021 dengan beberapa kelompok atau kelas dengan sasaran remaja se-Desa Darmayasa. “Sasaran remaja Desa Darmayasa dipilih karena angka stunting di Desa Darmayasa adalah tertinggi dari 17 Desa di Kecamatan Pejawaran,” imbuhnya.

Dalam kegiatan ini, Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Pejawaran, Agus Salam AZ yang memaparkan materi tentang pubertas atau masa akil baligh dalam perspektif Islam.

“Seseorang ketika memasuki fase pubertas (baligh) berarti mulai saat itu sudah menjadi mukallaf yang setiap perbuatannya sudah mempunyai konsekuensi hukum agama yang terakumulasi sampai akhir hayatnya yang pada saatnya kelak akan dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Beliau juga menyampaikan tentang pernikahan dini dan dampak-dampaknya sampai dengan berdampak pada stunting anak yang dilahirkan. Pesertapun cukup antusias mengikuti materi yang disampaikan.

Agus juga menyampaikan bahwa menjadi remaja itu ada dua pilihan, menjadi positif atau negatif. Oleh karenanya jadilah remaja yang cerdas, produktif dan sholih baik individual maupun sosial. Fase kehidupan adalah bergerak maju dan tidak mungkin akan bisa diputar ulang.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergitas Penyuluh Agama Islam dan KUA dengan Balai Penyuluhan KB dalam partisipasi menyukseskan program pemerintah menekan angka stunting di Wilayah Kabupaten Banjarnegara. (agus/ak/rf)