Kakankemenag Banjarnegara Peduli Siswa Di Wilayah Perbatasan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Agus Suryo Suripto didampingi Kasi Pendidikan Madrasah, Slamet Wahyudi dan Kasi Bimas, Ali Mustofa beserta Pengawas Madrasah Kecamatan Pagedongan, Anwar Masruro melakukan silaturahmi ke rumah Zaki, siswa kelas 4 MI 1 Kebutuhjurang yang kakinya patah akibat terjatuh di sungai saat menuju sekolah,Kamis (11/3). Adapun tujuan dari silaturahmi ini untuk memberikan bantuan sekaligus memberikan motivasi kepada Zaki untuk tetap semangat belajar walo dalam keadaan masih mendapat ujian dari Allah.

Perlu diketahui bahwa Zaki adalah siswa yang sangat semangat bersekolah walaupun rumahnya yang terletak di Dukuh Parakan, Desa Kebutuh Jurang yang berada di perbatasan Banjarnegara dan Kebumen ini sangat jauh dari sekolah. Perlu waktu 2 jam perjalanan, melewati hutan pinus dan menyebrangi sungai untuk sampai ke sekolah tetapi dia tidak pernah mengeluh.

Anwas Masruro, Pengawas Madarasah Kecamatan Pagedongan menyatakan bahwa semagat belajar Zaki ini hanya terkendala kalau hujan lebat. “Ketika hujan lebat pasti Zaki tidak masuk sekolah, karena kalau berangkat sekolah harus menyebarngi sungai yang banjir, tentu ini tidak mungkin, makanya setiap hujan lebat turun zaki tidak masuk sekolah,” terangnya.

Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa kakinya Zaki yang patah ini disebabkan karena terpeleset di sungai yang arusnya lumayan deras ini menjadikan kita sebagai pimpinan sangat prihatin ketika melihat langsung medan menuju rumahnya.

Hal ini menjadikan  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Agus Suryo Suripto merasa terharu dengan semangat Zaki dalam belajar. “Saya ini harus berjalan kaki selama dua jam melewati jalanan licin hutan dan menyebarangi sungai untuk sampai ke rumah Zaki. Saya bisa merasakan susahnya dan jauhnya saat zaki berangkat ke sekolah,” ucapnya.

Suryo berharap semoga kaki Zaki yang patah ini bisa lekas dan bisa kembali untuk bersekolah.” Agar Kakinya yang patah cepat sembuh, kami dari Kemenag hanya bisa memberikan sedikit bantuan dan akan menyediakan akomodasi Ambulan untuk membawa Zaki ke tempat berobat,” ujarnya.

Sementara itu orang tua Zaki menyampaikan terimakasih atas kehadiran bapak kepala beserta rombongan, dengan susah payah untuk meluangkan waktunya berkunjung dan mendoakan anak saya.

“Terima kasih atas kepedulian bapak-bapak dari kementerian Agama, semoga dengan bantuan ini bisa membuat kaki anak saya yang patah ini bisa sembuh dan bisa kembali bersekolah. Walaupun rumah kami jauh, kami akan selalu mendorong zaki untuk terus bersekolah demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ungkap ibu Zaki.

Dunia Pendidikan di Indonesia memang penuh tantangan. Namun demikian tantangan tersebut pada hakekatnya adalah wasilah untuk mencapai keberhasilan. (ak/rf)