MI Muhammadiyah 1 Batur Bersama Warga Kerja Bakti Ratakan Tanah Wakaf

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MI Muhammadiyah 1 Batur yang beralamat di Dukuh Bakalan Desa Batur Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara tetap berbenah diri disektor pembangunan fisik. Madrasah Ibtidaiyah yang saat ini memiliki 117 peserta didik, 9 tenaga pendidik dan berdiri di atas tanah milik sendiri seluas 665 M2 ini, berencana membangun gedung 2 lantai yang berlokasi di seberang jalan gedung utama yang saat ini ditempati.

Pembangun Gedung 2 lantai ini diawali dengan proses pemerataan tanah wakaf yang diberikan oleh keluarga Musa. Adapun pemerataan tanah wakaf ini dilakukan oleh warga madrasah, tenaga ahli, wali siswa dan masyarakat sekitar.  (21/2)

Tanah tersebut rencananya akan digunakan untuk pembuatan Ruang Kelas Baru (RKB) 2 lantai sebanyak 5 kelas dan 1 ruang guru, sehingga ruang kelas yang selama ini belum seimbang dengan jumlah siswa dapat terpenuhi dan menjadikan anak-anak lebih nyaman dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

Kepala MI Muhammadiyah 1 Batur, Alifa Sofia Rahmawati memberikan apresiasi dan ucapan terima kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan ini.

“Saya selaku kepala madrasah memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada segenap dewan guru, pengurus komite madrasah, yayasan Muhammadiyah Cabang Batur, wali siswa, masyarakat sekitar, alumni MI Muhammadiyah 1 Batur, keluarga Musa atas wakaf tanahnya, serta semua pihak yang telah menyumbang baik moril maupun materiil yang dengan keikhlasannya memberikan bantuan dalam situasi pandemi covid-19 ini, sehingga kebutuhan ruang kelas baru dapat terpenuhi,” ucap Alifa Sofia Rahmawati.

Sementara itu ketua komite madrasah, Tusri yang ditemui disela-sela kegiatan pemerataan tanah wakaf mengatakan bahwa terlaksananya kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan sikap rasa memiliki seluruh masyarakat terhadap MI Muhammadiyah 1 Batur.

Tusri menambahkan dengan adanya penambahan tanah wakaf ini, nantinya dapat menjadi pendorong bagi kemajuan madrasah serta menjadikan penyemangat bagi para pendidik untuk bekerja lebih baik lagi dalam mendidik siswa siswi yang dipercayakan oleh wali siswa.

“Kepedulian komite madrasah sebagai wakil masyarakat dan wali murid terhadap madrasah, tidak hanya berhenti pada pemberian dana saja, namun juga ditindaklanjuti dengan gotong royong pada saat pengecoran”, ungkapnya.

Untuk menyelesaikan pembangunan dan benar-benar siap untuk ditempati menjadi ruang yang ideal masih membutuhkan waktu, anggaran serta bantuan dari para dermawan. (ah/ak/mnh)