Walubi, FKUB dan Kemenag Bakti Sosial Korban Banjir di Genuk

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Akibat curah hujan yang tinggi dan terus menerus dalam beberapa hari yang lalu, Genuk yang merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang menjadi wilayah yang sering terdampak banjir. Oleh karena itulah, Walubi yang merupakan sebuah organisasi Buddha tersentuh demi kemanusiaan dan tanpa membedakan agama berinisiasi membantu menolong korban banjir di kelurahan Trimulyo dan Genuksari berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako yang dipusatkan di halaman Masjid Baitul Quddus Genuksari, tutur Tanto S Harsono, selaku Ketua II Walubi  DPD Jateng pada hari Selasa (2/3) kemarin.

“Kami ikut peduli dengan bencana banjir yang dialami warga, dimana kami beberapa kali ikut membagikan nasi kotak untuk makan siang dan makan malam di beberapa RT  dan kami juga berpikir banjir yang cukup besar tentunya banyak yang mengalami sakit karena keredam air atau pun sakit akibat cuaca, maka kami berinisiatif menggalang dana baksos kesehatan dan sembako”, sambung Tanto.

“Dikarenakan banjir  terakhir hari Kamis – Jumat minggu lalu (25-26/2) dan hasil diskusi antara Walubi, FKUB dan Kecamatan maka diputuskan sembako dikirim maju hari Jumat lalu ke Posko Banjir di Trimulyo dan Genuksari sedangkan baksos pengobatan tetap dijalankan hanya lokasi dipindahlan ke Masjid Baitul Quddus pada Selasa ini, imbuh Tanto menerangkan.

H. Mustam Aji, selaku ketua FKUB ikut juga ikut terjun dalam memberikan bantuan tersebut.

“Bakti Sosial ini sebagai bukti wujud dari kerukunan umat beragama yang sudah terbentuk. Walubi tanpa membedakan agama dan tanpa kepentingan peduli membantu korban banjir yang kebanyakan adalah muslim”, kata Mustam.

Demikian pula Ali Mukhtar, Camat Genuk memberikan apresiasi kepada Walubi dan FKUB yang selain terjun membantu korban banjir, juga ikut mendidik masyarakat pentingnya jalinan kerukunan di tengah bencana, bahwa bantuan sosial ini menjadi sarana menunjukkan  perbedaan agama bukan menjadi penghalang untuk berbagi.

Sutarso, selaku Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Jateng juga memuji langkah Walubi bersama FKUB yang memberikan contoh dan bukti nyata, bahwa perbedaan agama bukan menjadi penghalang tumbuhnya rasa kemanusiaan dan harmoni.

Dalam bakti sosial berupa pengobatan gratis ini melibatkan 2 dokter, 2 perawat dan 2 apoteker dari RS Pantiwilasa Dr. Cipto Semarang serta seorang petugas kesehatan dari Puskesmas Genuk yang menangani 178 pasien yang semuanya berjalan lancar dan tertib dengan tidak melupakan protokol kesehatan.

Salah satu bukti terjalinnya kerukunan umat beragama lainnya adalah dilibatkannya para santriawan dan santriwati dari Ponpes Roudhotul Sholihin, Loireng, Sayung dimana mereka melakukan pengecekan temperatur tubuh dengan thermogun, handsanitizer dan masker disiapkan bagi yang lupa, pungkas Tanto. (sya/bd)