Ricky Wasito Menjadi Ketua Pokjaluh Periode 2021 – 2024

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Setiap organisasi dimanapun butuh adanya sirkulasi atau pergantian kepengurusan agar lebih segar. Demikian pula dalam organisasi profesi seperti Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) butuh adanya restrukturisasi, tutur Syarif Hidayatullah, selaku Ketua Pokjaluh yang lama.

“Harapan kami dengan pergantian ini, muncul struktur organisasi yang semakin kuat, kompak, terarah dan memiliki visi serta program yang jelas”, harapnya.

Syarif juga ingin agar pokjaluh tidak hanya diisi oleh penyuluh agama  Islam saja, namun dapat menampung dari penyuluh agama lainnya juga, cetusnya dalam Musyawarah Kerja Pokjaluh I di ruang penyuluh Kantor Kemenag Kota Semarang pada Senin (5/4).

Ricky Wasito yang didapuk menjadi Ketua Pokjaluh periode 2021 – 2024 pun ikut mengamini, agar sesuai dengan yang selama ini digaungkan oleh Menteri Agama, bahwa Kemenag bukan hanya milik agama Islam, tetapi juga agama lainnya.

“Pokjaluh bukanlah FKPAI yang memang khusus sebagai wadah bagi penyuluh agama Islam saja”, imbuhnya.

Dalam musker kemarin, dibahas terkait AD/ART, Struktur Organisasi dan Program Kerja yang dipandu oleh H. Rahmat Hidayat, selaku sekretaris.

“Dengan adanya musker ini, kami berharap pokjaluh punya visi yang jelas, dapat mewujudkan penyuluh agama yang profesional, bermartabat dan berwibawa”, tegas Rahmat.

Berikut konsep struktur organisasinya : Ricky Wasito,  sebagai Ketua yang didampingi wakil ketua, Rinduwan. Untuk sekretaris dan bendahara dipercayakan kepada Rahmat Hidayat dan Sari Luthfiyah.

Pokjaluh juga memiliki bidang-bidang, salah satunya bidang pengembangan dan sumber daya manusia yang dipimpin oleh Muklis yang anggotanya yaitu Elfi Mu'tasimah, Farida Usriyah dan Hidayah Hasanah.
Bidang lainnya adalah dakwah dan sosial yang dipimpin oleh Ainurrofiq dengan anggota Varida Indah Rahmawati, Widodo dan Syafiatun.

Terakhir adalah bidang humas dan kerjasama antar lembaga yang anggotanya adalah Zahrotun Nisa, Siti Wachidah, Rustomo dan Sri Wahyuningsih yang dikoordinir oleh Syarif Hidayatullah. (sy/bd)