081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

M2B Futsal Runner-Up Dekan Cup Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MAN 2 Banjarnegara (M2B) Futsal kembali mengukir prestasi di lapangan futsal, hal ini dibuktikan dengan menyabet juara kedua pada Lomba Futsal Dekan Cup untuk SLTA dan sederajat yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto diikuti oleh 32 tim futsal pelajar se Eks Dulongmas (Kedu, Pekalongan, Banyumas) di GOR Permata Hijau Purwokerto pada Sabtu-Minggu (12-13/6)./

Sebelum sampai ke babak final, M2B Futsal terlebih dahulu melewatinya dengan menyingkirkan 4 tim futsal lainnya, dimana pada penyisihan awal melibas SMA 3 Purwokerto dengan skor 3-0, selanjutanya melawan SMA 2 Cilacap M2B Futsal unggul 3-1, pada babak 8 besar kembali M2B unggul atas MAN 1 Banyumas 1-0 dan pada semifinal menang atas SMA Moga dengan skor 1-0. Di babak final yang dihelat pada hari Minggu sore M2B Futsal dipertemukan lagi dengan musuh bebuyutan yaitu SMA N 2 Kebumen dan akhirnya menyerah dengan skor tipis 2-4 lewat pertandingan seru dan panas dibuktikan dengan keluarnya kartu merah dari wasit pada pemain M2B Futsal.

Ridlo Pramono selaku Kepala Madrasah mengapresiasi capaian prestasi ini. “Daya juang dan mental juara anak-anak sebenarnya tinggi, tetapi mereka masih belum bisa menguasai emosi dan sehingga hasilnya kurang maksmial, meskipun demikian saya sangat bangga dengan perjuangan mereka,” ungkapnya.

Sementara itu Prio Pambudi yang biasa disapa Pinox selaku manager klub tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Saya tidak bisa berkomentar atas hasil ini, yang jelas hari ini pertandingan memang sangat berat, meskipun belum bisa menjadi yang terbaik, tapi mereka masih bisa pulang dengan kepala tegak,” ujarnya singkat.

Disisi lain, Windi Abdhiarta selaku pelatih M2B Futsal mengungkapkan bahwa kekalahan ini bukanlah akhir dari segalanya. “Pemain sudah berjuang dengan maksimal, hanya saja di partai final kita harus kehilangan satu pemain kunci karena kartu merah, selain itu emosi pemain juga masih labil sehingga beberapa kali terprovoksai dengan pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu, alhasil kita diganjar dengan tendangan pinalti titik kedua, semoga even selanjutnya kita bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut sehingga bisa menjadi juara,” pungkasnya.(wvz/ak/rf)