Strategi Tri Widayati, Guru MTs N 1 Banjarnegara Dalam Melahirkan Siswa Berprestasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Pengembangan madrasah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu madrasah agar kualitas semakin meningkat sehingga madrasah dapat berkembang dan diterima oleh segala lapisan masyarakat serta lulusan dari madrasah mampu beradaptasi dan bersosialisasi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Seperti visinya, MTs N 1 Banjarnegara selalu berusaha menciptakan generasi islami, cerdas, dan peduli dalam meningkatkan mutu madrasah baik kepada peserta didik maupun guru madrasah.

Salah satu yang dilakukan adalah melatih sedini mungkin bakat dan minat para peserta didik untuk mencapai suatu prestasi. Seperti dilihat, pembimbing IPA yaitu Tri Widayati, merupakan guru MTs N 1 Banjarnegara yang mampu menuntun para peseta didik menuju gerbang prestasi. Tidak perlu diragukan lagi atas pencapaiannya. Beberapa kejuaraan yang diraih oleh anak didiknya yaitu kejuaraan dalam bidang OSN tingkat nasional, Kompetisi News Junior Olympiade-2, Kompetisi Sains Indonesia Hebat, Kompetisi Hardiknas, Quantum Education Competition.

Saat dijumpai di MTs N 1 Banjarnegara pada Jumat (25/6), Tri Widayati atau biasa dipanggil Triwid mengaku bahwa dalam melatih peserta didik dirasa perlu mengetahui latar belakang dari anak tersebut, mulai dari minat dan bakat, serta kebiasaan dalam belajarnya.

“Bagi seorang guru, mengantarkan peserta didik menuju jalur prestasi adalah sebuah kebanggan tersendiri. Pencapaian prestasi apa yang diraih bukanlah tujuan utama. Yang lebih penting adalah bagaimana proses pencapaiannya,” ujar wanita kelahiran Banjarnegara.

Tidak hanya itu, bahkan terkadang peserta didik yang dibimbing bisa saja gagal meraih prestasi terbaiknya. Yang perlu dilakukan guru adalah untuk terus memberikan dorongan dan motivasi. Karena sejatinya, proses yang berkelanjutan itulah yang akan membawa peserta didik kepada puncak prestasi.

Untuk itu, Triwid juga memiliki strategi yang yang perlu dilakukan guru MTs N 1 Banjarnegara untuk menjadi pembimbing yang kompeten yaitu mengenali, memetakan, dan menggali potensi siswa.

“Potensi siswa bisa kita lihat dari minat dan bakatnya. Minat dan bakat siswa bisa dilihat dari berbagai sisi siswa. Setelah mengetahui potensi siswa, langkah selanjutnya adalah memetakan potensi yang dimiliki siswa. Guru perlu berpikir untuk bisa membantu mengarahkan siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Guru juga perlu menyuguhkan pilihan kepada siswa agar bisa benar-benar memilih pilihan yang cocok dengan potensinya,” sambungnya.

Setelah mengetahui arah dan bidang potensi yang akan didalami siswa, lalu guru bisa membantu siswa untuk menggali potensinya tersebut. Pada fase ini, guru memerlukan dukungan dari orangtua. Guru harus bisa membaca minat dan bakat siswanya, apa yang disukainya, apa yang membuatnya termotivasi. Namun, jika guru belum mampu membaca hal ini, tak ada kata terlambat memberikan ruang kesempatan bagi para guru untuk mulai berproses, mengatur strategi terbaik yang bisa diterapkan pada siswa. Dalam mendidik, guru sejatinya bisa melihat siswa dari ketiga dimensi masa yang saling berkaitan tersebut. (risky/ak/rf)