081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Tak Punya Smartphone, Dua Orang Siswa Ikuti PAT Daring di Lab. Komputer MTs N 1 Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Kamis,(3/6) Dua orang siswa yang tidak memiliki smartphone mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun secara daring di ruang Laboratorium Komputer MTs Negeri 1 Kota Semarang. Keduanya bernama Shalsabila Shafa Husni (8J) dan Indriani Wulandari (8I).  Kegiatan Penilaian Akhir Tahun 2020/2021 yang digelar secara daring pada tanggal 2-8 Juni 2021 bertujuan untuk mengukur kemampuan belajar siswa selama satu tahun.

Menurut Salsabila, ia mengatakan  “Saya sudah tiga kali mengikuti tes di lab komputer karena smartphone saya rusak,”ungkapnya. Dirinya juga menambahkan bahwa semenjak handphone-nya rusak, ia bergegas berkonsultasi dengan wali kelas agar tidak ketinggalan informasi selama pembelajaran jarak jauh.

Tak jauh berbeda dengan Salsabila, Indriani, juga menuturkan hal yang sama, bahwa dirinya mengikuti PAT di madrasah karena tidak memiliki smartphone. Meskipun demikan, ia menuturkan bahwa  dirinya sangat bersyukur karena pihak madrasah memfasilitasi siswa yang terkendala gadget, seperti dirinya. “Alhamdulillah, meskipun mengerjakan tes di madrasah, saya senang. Di sini, Bapak /Ibu Panitia dan wali kelas saya ikut mendampingi  saya selama mengikuti tes,” jelasnya.

Membenarkan hal ini, Lina Hidayatun Nisak, wali kelas 8J, mengungkapkan, “bahwa dirinya selaku wali kelas selalu mengimbau agar anak-anak yang memiliki kendala gadget, kuota, ataupun sinyal dapat mengerjakan tes di madrasah dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak madrasah”, ungkap Nisak.

Ditemui secara langsung, Mardjoko, ketua Panitia PAT daring, menuturkan, bahwa pihaknya merasa prihatin terhadap kondisi yang dialami oleh dua orang siswa tersebut. “Sebenarnya panitia juga merasa prihatin karena ada dua orang siswa yang tiap hari datang ke madrasah. Kalau bisa guru atau madrasah bisa memberi bantuan smarthphone kepada kedua siswa tersebut karena mereka termasuk siswa yang kurang mampu.  Meskipun tidak terlalu canggih, yang terpenting agar mereka  dapat  mengakses soal-soal tes dengan lancar ” jelasnya.

Ia juga berharap agar  tahun depan sudah tidak ada lagi ujian daring, baik PTS, PAS, maupun PAT daring, sehingga anak-anak dapat mengikuti ujian secara langsung di madrasah. “Kita berdoa semoga COVID-19 segera  hilang dari Indonesia  sehingga kehidupan dapat berjalan dengan normal kembali,” imbuhnya (HumasEmtessa/HumasDM/bd).