Guru MTs N 2 Banjarnegara, Menang Seleksi Cipta Puisi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Menulislah dengan cinta. Itulah motto guru Bahasa Indonesia MTs N 2 Banjarnegara, Dwi Widiyastuti yang telah berhasil meraih pemenang Seleksi Nasional Cipta Puisi dalam Rangka 76 Tahun Indonesia Merdeka 2021 (28/7).

Kegiatan ini diselengarakan oleh Forum Indonesia Menulis dengan mengusung tema “Pendidikan dan Kemerdekaan”. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan budaya literasi di sekolah. “Kami selalu memotivasi guru untuk mengikuti kegiatan ini,” jelas Ratna Ayu Kartika selaku kepala Madrasah.

Menulis sudah menjadi bagian hidupnya. Terbukti kiprahnya di dunia menulis sudah banyak melahirkan karya. Hasil karya yang sudah bisa dinikmati dengan terbitnya buku Kelas Tanpa Sekat, sebagai editor buku bekerjasama dengan PGRI Kabupaten Banjarnegara, menulis di berbagai  media cetak dan media online, aktif ikut berbagai lomba literasi dari menulis puisi, cerpen dan lain sebagainya. “Tak heran jika energi positif ini telah mengantarkan anak didik dikancah Internasional dalam Cipta Baca Puisi, lomba Dai Muda Tingkat Nasional, dan Lomba Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi Tingkat Nasional,” terang Ratna

Menulis puisi adalah salah satu hobinya. Puisi dilahirkan dari hati. Apa yang tertanam dalam hati tentu cermin dari puisi yang dibuat. Puisi membawa kita ke ranah ekspesi tanpa batas. Dengan bahasanya yang kaya makna akan memperdalam suasana yang tercipta. Keindahan yang muncul tentu dengan sistematika yang memang harus ditaati. Dengan demikian akan lahir puisi yang punya estitika yang baik dan enak dibaca.

“Puisi bagian dari pendidikan. Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia,” terang Widiyastuti. Pintu itu tidak akan pernah terbuka apabila tidak ada kunci. Kunci tersebut ada pada guru. Tentunya guru yang peduli dengan peradaban dunia. Mari bergandengan tangan membuka pikiran, menyentuh hati, membentuk masa depan. Seorang guru sangat berpengaruh selamanya, dan dia tak akan pernah tahu kapan pengaruhnya akan berakhir. “Dukung terus gerakan litarasi untuk mewujudkan sekolah literasi Nasional dengan memulai menulis dari sekarang,” pungkasnya dengan semangat. (dw/ak)