Masjid Agung Darussalam Temanggung Tidak Menyelenggarakan Shalat Idul Adha

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat  Masjid Agung Darussalam Temanggung tidak menyelenggarakan Shalat Idul Adha 1442 Hijriah yang jatuh, Selasa (20/07) guna meminimalkan resiko penularan Covid-19.

Pengurus Masjid Agung Darussalam Temanggung, H. M. Mandhur, mengatakan bahwa pengurus masjid mengambil keputusan tersebut. Disamping itu juga dengan pertimbangan Shalat Idul Adha merupakan ibadah sunah sedangkan menjaga kesehatan adalah kewajiban.

“Kami berharap yang rasional saja, lebih memilih yang wajib, yaitu menghindari kerumunan, Idul Adha juga boleh di rumah, misalnya suami menjadi imam, lalu istri dan anak-anaknya jadi jamaah,” katanya

H. M. Mandhur mengatakan, pengurus masjid menjalankan kebijakan tersebut sesuai dengan arahan pemerintah pusat yaitu SE Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Shalat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban Tahun 1442 H/2021 M di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat kepada warga muslim untuk melaksanakan Shalat Idul Adha di rumah masing-masing guna mencegah penularan virus corona.

Selain menganjurkan warga muslim menunaikan Shalat Idul Adha di rumah masing-masing, pemerintah meminta panitia kurban menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban, karena masih masa PPKM Darurat,” katanya.

Meski tidak menggelar Salat Idul Adha, pengurus Masjid Agung Darussalam Temanggung  tetap akan menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban di area masjid tersebut. Penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan pada Rabu dan Kamis atau tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah.

“Kita tetap mengadakan pemotongan kurban dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat, membatasi jumlah panitia, menghindari kerumunan,” ujarnya. Kemudian, petugas yang ikut jadi panitia kurban tidak ada yang sedang sakit. Dan panitia dibatasi maksimal 50 orang.

“Saat prosesi penyembelihan menggunakan satu alat hanya dipakai satu orang, dan face shield,” paparnya. “Adapun pelaksanaan penyembelihan hewan kurban nanti dilaksanakan selama dua hari. Nanti untuk daging kurbannya akan langsung dibagikan ke mustahiq,” ujarnya.(sr/bd)