Peringati Hari Besar Islam, Bukti Kecintaan Seseorang Terhadap Agamanya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Di tengah pandemi yang melanda negeri, hendaknya metode dan model pembelajaran dengan keteladanan selalu diutamakan apalagi dalam menyambut bulan-bulan mulia dalam peringatan hari besar Islam. Mampu menciptakan suasana dimana anak lebih mencintai agamanya dengan beragam kegiatan yang bersifat positif.

Demikian disampaikan oleh Pengawas PAI Nur Solichah disela-sela monitoring pembelajaran secara daring dan giat guru binaan dalam menyambut Tahun Baru Islam/Muharram 1443 H secara daring, Kamis (19/8).

Dalam kesempatan tersebut, Nur Solichah menyampaikan bahwa perlu kiranya seluruh guru PAI binaannya dapat memperbanyak amalan dan kegiatan sekolah menyambut datangnya tahun baru Islam 1443 H. Seandainya memungkinkan dilakukan secara tatap muka terbatas, maka hal itu lebih baik, namun dengan catatan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

“Jangan jadikan pandemi sebagai alasan untuk tidak mengadakan kegiatan ibadah, kegiatan sosial dan menyurutkan semangat dalam menyambut tahun baru Hijriyah juga peringatan hari besar Islam lainnya. Banyak hal yang bisa kita programkan dan kita agendakan meski hanya secara virtual,” terangnya.

Sebagai pengawas PAI pada jenjang menengah SMP, SMA dan SMK pada 7 kecamatan di Kabupaten Semarang, Nur Solichah juga menyampaikan bahwa dengan semangat memperingati hari-hari besar Islam di tengah pandemi, secara tidak langsung hal tersebut akan dapat menghilangkan kebosanan, kegalauan, kegundahan, kesedihan dan rasa rindu yang besar dan terpendam di hati untuk bisa kembali beraktifitas normal seperti sedia kala.

“Sebagai contoh, bahwa tahun ini keluarga besar SMK Muhamadiyah Susukan (MUHASUKA) juga menyambut tahun baru Islam 1443 H dengan beragam kegiatan yang dipandu oleh GPAI setempat. Ada tilawah virtual, ada penggalangan dana untuk kegiatan sosial termasuk santunan bagi siswa-siswi yang membutuhkan. Alhamdulillah, kegiatan mulia ini selain bisa memberikan manfaat kepada sesama, juga sebagai tanda syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita selaku hambanya,” imbuhnya.

Di akhir pembinaan, Nur Solichah berharap agar di bulan Muharram seperti sekarang, seluruh GPAI bisa memberikan pemahaman dan pembiasaan kepada peserta didik untuk bisa peduli dan berbagi kepada sesama, sekaligus selalu bersyukur atas sekecil apapun nikmat yang diterima. 

“Mari kita berlomba-lomba untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan agar kita mampu bersyukur betapa karunia yang telah kita terima dari Allah SWT, sungguh tak ternilai harganya,” pungkasnya. (shl/bd)