Aplikasi Sering Macet, Siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara Tetap Antusias Ikuti Gladi ANBK

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Asesmen Nasional Berbasis Komputer disingkat ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan. Proses peningkatan mutu pendidikan ini dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. ANBK dilaksanakan dengan tiga instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi dan Numerasi), survey karakter, dan survey lingkungan belajar.

AKM dilakukan untuk megukur literasi membaca dan numerasi. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan dunia untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Senin, (13/9/2021), 45 siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara mengikuti gladi bersih ANBK Nasional. Gladi bersih ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus melatih siswa mengerjakan soal-soal AKM literasi dan numerasi. 45 siswa ini melaksanakan gladi bersih ANBK Nasional di laboraturium komputer MTs Negeri 1 Banjarnegara. Gladi bersih ANBK ini dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama pukul 07.30-09.30, sesi kedua pukul 10.30-12.30. Siswa yang mengiti gladi bersih ini antusias dan sudah siap sejak pukul 07.00.

Gladi resik ANBK ini awalnya berjalan lancar dengan menggunakan PUSMENJAR CBT Application. Di tengah pelaksanaan beberapa siswa mulai terkendala berkaitan dengan sistem yang tiba-tiba macet dan harus mengerjakan dari awal lagi. Para proktor berusaha untuk memperbaiki beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa-siswa peserta gladi bersih ANBK. Jafar Ali selaku proktor menyatakan bahwa gladi bersih ini cukup menguras tenaga.

“Gladi bersih ANBK ini perlu menggunkan banyak tenaga, karena harus bolak-balik mengecek aplikasi yang tiba-tiba menutup sendiri. Juga ada beberapa siswa yang tiba-tiba menemukan kendala lain seperti tidak bisa menekan tombol lanjut dan sebagainya. Karena besok masih ada gladi bersih lagi, semoga kendala bisa teratasi dengan cepat,” tutur Jafar Ali.

Yuniati, wakil kepala urusan kurikulum mengharapkan gladi bersih ini bisa menjadi pelajaran bagi siswa, proktor, dan pembimbing AKM.

“Kami berharap pelaksanaan gladi bersih ANBK ini semua kendalanya bisa teratasi, anak-anak tetap semangat dan tetap sehat sehingga besok hari kedua bisa lebih lancar. Untuk 45 anak duta MTs N 1 Banjarnegara ini juga kami mengahrapkan mereka mengikuti gladi bersih dengan optimal sehingga mereka mendapatkan hasil maksimal pula,” pungkasnya. (rin/ak/rf)