081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Cegah Kluster PTM, Guru dan Siswa MTs Negeri 3 Banjarnegara Jalani Rapid Antigen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Menindaklanjuti instruksi dari Mentri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (MARVES), Luhut Binsar Pandjaitan tentang pelaksanaan pengambilan sample rapid antigen di setiap lembaga pendidikan setelah munculnya kluster sekolah di kabupaten Purbalingga, Puskesmas Rakit 1 bekerja sama dengan MTs Negeri 3 Banjarnegara melaksanakan pengambilan sample rapid antigen kepada siswa dan guru secara acak.  Dari pengambilan sample tersebut 5 dari guru 20 dari siswa, kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini agar dapat menanggulangi penyebaran Covid-19 di lingkungan madrasah. Kamis (23/09).

 Teguh Pujiwasono selaku waka kesiswaan menanggapi kegiatan pengambilan sample rapid antigen merupakan hal yang baik guna mecegah penyebaran kasus covid-19 di madrasah. “Pengambilan sample rapid antigen ini bermanfaat bagi sekolah guna mendeteksi secara dini jika ada diantara siswa atau guru yang terkena kasus covid-19 bisa langsung di tangani dan dapat pengurangi penyebaranya,” ucapnya.

Kepala Puskesmas Rakit 1 Khsusnul Khotimah menyatakan kegiatan pengambilan sample ini guna mendeteksi secara dini penyebaran kasus covid-19 di lingkungan madrasah. “Pengambilan sample ini dilaksanakan di sekolah yang sudah melaksanakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) karena sampai saat ini sudah muncul kluster PTM, beberapa kasus seperti di kabupaten Purbalingga ditemukan 90 pos di sekolah yang mulai PTM dan kegiatan ini merupakan salah satu cara mendeteksi secara dini penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah,” ucapnya.

“Dari hasil tes rapid antigen guru dan siswa MTs Negeri 3 Banjarnegara Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” imbuhnya.

Allisa siswa kelas VIII B mengatakan awalnya takut untuk di rapid antigen, tapi setelah diberi dukungan dari guru-guru, akhirnya ia bersedia.

“Yang dirasakan saat di beritahu untuk ikut rapid antigen rasanya takut tapi ahirnya dengan dukungan dari bapak ibu guru dan teman-teman akhirnya saya berani untuk ikut rapid antigen,” pungkasnya. (ar/ak/rf).