Meneladani Aklak Nabi Muhammad, MAN 2 Banjarnegara Gelar Maulid Nabi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Akhlak Nabi Muhammad Saw. merupakan contoh akhlak terbaik umat manusia yang dijadikan panutan bagi umat beliau dari generasi para sahabat hingga umatnya yang sekarang. Sejalan dengan hal tersebut, MAN 2 Banjarnegara menggelar acara Pengajian Maulid Nabi Muhammad Saw. secara terpusat di dua tempat berbeda yaitu gedung selatan dan gedung utara,Kamis, (21/10).

Kegiatan tersebut ditujukan untuk merayakan hari kelahiran Nabi yang harapannya semua warga madrasah bisa meneladani akhlak Nabi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Madrasah, Ridlo Pramono

“Salah satu tujuan dari pengajian ini adalah bagaimana kita sebagai umat Baginda Rasulullah dapat mencontoh akhlak beliau dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ketika beribadah maupun bersosialisasi dengan sesama manusia,” ungkapnya

Kegiatan pengajian ini dilaksanakan sekitar pukul sembilan pagi. Peserta didik dan guru serta pegawai tata usaha tetap di ruangan masing-masing demi menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi kerumunan. Materi pengajian disampaikan langsung melalui pengeras suara yang sudah tersambung langsung ke berbagai ruangan.

Dalam ceramahnya, M. Subhan AS yang merupakan guru Akidah Akhlak menjelaskan beberapa aklak dari Nabi Muhammad yang bisa diteladani.

“Nabi memiliki sifat pemalu ketika auratnya terlihat. Untuk kita kita harus mencontoh sifat ini agar senantiasa menjaga aurat. Beliau juga senantiasa lemah lembut ketika berbicara dengan orang lain, dan sifat ini penting untuk kita tiru agar kita bisa saling mengasihi antar sesama manusia bahkan dengan makhluk Allah lainnya seperti hewan,” jelasnya.

Subhan juga menambahkan bahwa Baginda Nabi laksana sumber air yang jernih, sedang umatnya seperti sumber air yang kotor. “Mari dekatilah sumber air yang bersih agar kita ikut menjadi bersih, jika tidak bisa mendekati secara langsung maka dekatilah sungai-sungai yang dekat dengan sumber air tersebut, dalam hal ini adalah para ulama,” imbuhnya.

Kegiatan pengajian ditutup dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan makan bersama bekal yang dibawa dari rumah di ruangan masing-masing. (ta/ak/rf)