Peningkatan Kompetensi Guru RA / BA

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Temanggung – Dalam rangka peningkatan kompetensi guru RA / BA dalam  pembelajaran anak usia dini, sebanyak 40 Guru RA / BA  mengikuti diklat dengan Tema “Peningkatan Kompetensi Guru dalam rangka mempersiapkan pembelajaran anak usia dini di era milenial.“ Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh IGRA Kabupaten Temanggung dengan peserta perwakilan dari setiap kecamatan 2 orang guru. Kegiatan ini , bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Rabu (13/10).

Diklat yang merupakan program peningkatan pendidikan anak usia dini di Kabupaten Temanggung dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, H. Ahmad Muhdzir.

Dalam arahannya H. Ahmad Muhdzir menyampaikan agar tidak bosan untuk terus menanamkan dan menerapkan kedisiplinan kepada anak didik, mulai dari yang termudah seperti menjaga kebersihan. Sehingga perlahan tapi pasti hal tersebut akan dapat merubah mindset (pola pikir) peserta didik dalam memperlakukan sampah serta mampu membentuk karakter dalam menyongsong generasi emas di era milenial.

“Kita patut bersyukur karena diberikan amanah untuk mendidik anak-anak yang sholeh-sholehah. Semangat mendidik merupakan cara mengembangkan diri dalam mempertahankan moral dan memperkokoh benteng kehidupan,“ ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan guru harus bangkit dan profesional serta mempunyai materi pembelajaran baru walaupun di masa pandemi dan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring. Sehingga pertanggungjawaban yang merupakan titipan dari orang tua yang mempercayakan pada  guru dan anak-anak punya kemandirian serta ilmu yang bermanfaat. Pada kesempatan yang sama narasumber dari Dindikpora, Arifah menyampaikan peran serta guru pada anak usia dini sangatlah penting untuk membentuk karakter, oleh karena itu pembelajaran agar lebih menarik dan mudah dipahami.

Guru RA / BA  itu harus lebih menarik dalam menyampaikan pembelajaran terhadap anak didiknya dan harus bisa menciptakan inovasi dalam pembelajaran agar anak didik tersebut tidak bosan dalam belajar.

“Dengan pelatihan ini, guru diberikan pengetahuan sekaligus wadah tentang bagaimana model pembelaran yang baik dan menarik bagi anak didik. Guru diharapkan mampu meningkatkan kompetensinya dalam menerapkan media pembelajaran dengan benar dalam kegiatan pembelajaran kedepannya. Kalau guru menyenangkan dalam menyampaikan materi dan tidak membosankan serta kreatif, maka akan membentuk daya nalar anak didik,” tuturnya.(sr/rf)