Rakor Pokjaluh, PAIF Pejawaran Diseminasikan Pelatihan TIK

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Setelah terhenti beberapa bulan karena WFH, Rakor Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam Kankemenag Kabupaten Banjarnegara kembali dilaksanakan. Kegiatan yang merupakan program kerja rutin bulanan Pokjaluh kali ini mengambil tempat di RM Bu Lies, Singamerta, Sigaluh (7/10).

“Pemilihan tempat di RM Bu Lies selain kenyamanan juga karena tempat ini terbuka dengan alam, sehingga sejalan dengan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi,” ungkap Nasirin, Ketua Pokjaluh Banjarnegara.

Dihadiri 16 orang PAIF (Penyuluh Agama Islam Fungsional) dan pegawai Bimas Islam Kankemenag Kab Banjarnegara, acara dimulai pukul 09.00 WIB diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Acara dibuka dengan kultum yang disampaikan oleh Hendriyanto dan dilanjutkan pembinaan serta info kedinasan dari Kasi Bimas Islam yang diwakili oleh Muhammad Rifai. Dalam penyampaiannya, Rifai mengajak PAIF untuk ikut serta berperan dan menyukseskan acara Pembinaan MTQ yang rencana akan diselenggarakan hari Rabu (13/10). “Kami mengharap kerja sama PAIF untuk dapat menyukseskan kegiatan ini serta dapat mencari bibit MTQ di Kecamatan masing-masing untuk diikutkan”, ungkapnya.

Sesi kegiatan selanjutnya adalah pemaparan karya ilmiah yang kali ini disampaikan oleh PAI Kecamatan Pejawaran, Agus Salam A.Z. Dalam pemaparannya Agus mendeseminasikan hasil Pelatihan TIK baik pelatihan online yang diselenggarakan Kominfo maupun PDWK yang diselenggarakan BDK Semarang.

Banyaknya materi yang harus disampaikan, Agus memilih materi Pembuatan Twibbonize untuk Berdakwah dan Mengkampanyekan Program Pembangunan. Dalam pengantar paparannya, Agus menyampaikan bahwa, dakwah di masa-masa sekarang dituntut untuk lebih kreatif, menarik dan mudah mengena kepada obyek dakwah.

“Salah satu dakwah yang sedang populer, sederhana dan menarik adalah penggunaan twibbonize. Kita jangan hanya menggunakan link twibbon orang lain, tetapi juga harus bisa berkreasi menciptakan twibbon sendiri untuk bisa juga dipakai orang banyak”, ungkapnya. Selanjutnya, Agus menyampaikan langkah-langkah dalam pembuatan twibonnize mulai dari pembuatan akun sampai membuat kampanye membagikan link tautan.

Peserta yang juga sesama PAIF mengikuti materi dengan cukup antusias. Peserta mencoba mempraktikkan arahan Agus, bebarapa sampai berhasil. “Saya cukup senang bisa berbagi ilmu yang sedikit saya ketahui ini kepada rekan-rekan sesama penyuluh. Di sini sifatnya saling melengkapi karena kami masih sama-sama belajar,” sambungnya.

“Sesuai arahan pembinaan Kakanwil maupun Kakankemenag, bahwa misi Menteri Agama sekarang adalah kinerja kita selayaknya “kereta cepat”, bagi yang pelan dan stagnan maka akan tertinggal, termasuk dalam penguasaan TIK penyuluh,” pungkasnya. (az/ak/rf)