081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Ingin Majukan Madrasah, Kepala MTs N 2 Banjarnegara Lakukan Seminar PTM

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Ratna Ayu Kartika Wulan, Kepala MTs Negeri 2 Banjarnegara, melaksanakan seminar Penelitian Tindakan Madrasah (PTM) dengan judul “Strategi Kepala Madrasah Melakukan Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru dalam Manajemen Kelas Melalui Supervisi Administrasi Di MTs Negeri 1 Wonosobo Tahun Pelajaran 2019/2020” di rumah makan Saung Mansur Sokanandi Banjarnegara, Selasa,(9/11).

Kegiatan ini adalah salah satu persyaratan untuk kenaikan pangkat yang dilakukan oleh Ratna Ayu Kartika Wulan  sebagai Kepala Madrasah. Seminar ini diikuti sebanyak 44 peserta dari 44 Madrasah di Kabupaten Banjarnegara. Bertindak sebagai Pembanding Seminar Nurlaela Isnaeni Pengawas MTs/MA Kemenag Kabupaten Banjarnegara, Sebagai Ketua Panitia Wangsit Priyono, Moderator adalah Tutut Widiasih dan sebagai Notulen adalah Arifudin Akhmad.

“Penelitian ini, selain untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat, juga karena memang saya suka melakukan penelitian. Karena dengan penelitian ini nantinya akan membantu tugas saya sebagai kepala Madrasah untuk memajukan madrasah,” ucapnya.

Penelitian tindakan (Action Research) dewasa ini merupakan penelitian yang paling banyak dilakukan dikalangan praktisi dan profesional, terutama digunakan untuk pemecahan permasalahan dan mutu diberbagai bidang. Penelitian ini merupakan penelitian terapan, yang bermafaat bagi praktisi untuk meningkatkan proses dan hasil suatu program kegiatan. Action Research dalam dunia pendidikan, khususnya yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam mengelola kegiatan Madrasah disebut Penelitian Tindakan Madrasah (PTM). Melalui PTM ini permasalahan aktual yang ditemukan Kepala Madrasah di tempat kerja dapat dipecahkan.

Dilihat dari segi keuntungannya, Penelitian Tindakan Kepala Madrasah. Selain sebagai penelitian terapan, juga sekaligus merupakan penelitian yang dapat dilaksanakan oleh Kepala Madrasah, tidak perlu meninggalkan kelasnya. Dengan demikian kegiatan Kepala Madrasah dalam PTM, dapat berperan ganda yaitu sebagai praktisi, juga sekaligus sebagai peneliti pendidikan.

Sementara Nurlaela Isnaeni sebagai pembanding seminar ini mengatakan agar pelaksanaan PTM yang dilakukan guru bukan hanya memenuhi kewajiban kenaikan pangkat akan tetapi benar-benar memperbaiki kinerja Pegawai dan madrasah. Kesempatan melaksanakan kegiatan dan mengikuti seminar PTM ini merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan profesi Kepala Madrasah.

“Semoga dengan Penelitian Tindakan Madrasah (PTM) merupakan tindakan nyata untuk memperbaiki situasi atau melakukan inovasi Madrasah dalam upaya meningkatkan mutu dan masalah dalam pedidikan dan mudah-mudahan seminar PTM yang dilaksanakan dapat meningkatkan kemampuan professional guru di Madrasah masing-masing,” harapnya. (Ew/ak/rf)