Kankemenag Adakan Dialog Dengan Mahasiswa Unimma Magelang Bahas Pengarusutamaan Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Magelang – Kementerian Agama Kota Magelang bersinergi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membangun budaya dialog lintas agama. Dialog mengenai pengarusutamaan moderasi beragama harus diselenggarakan seluas mungkin terhadap seluruh elemen masyarakat yang ada. Hari ini di Aula Kankemenag Kota Magelang dilangsungkan dialog dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang guna memperoleh kesamaan pemahaman mengenai moderasi beragama. (Minggu, 28/11).   

Kepala Kankemenag Kota Magelang dalam sambutannya menjelaskan kepada audien bahwa pengarusutamaan moderasi beragama merupakan tanggungjawab bersama seluruh anak bangsa. Urgensi dan pemahaman mengenai moderasi beragama harus menjadi prioritas program yang dapat menjangkau hingga level terkcil, yaitu keluarga. Peran Mahasiswa sebagai intelektual muda sangatlah stretegis karena menjadi generasi penerus bangsa yang akan menerima estafet kepemimpinan diberbagai tigkatan,” ujar Sofia Nur.

“Kementerian Agama adalah rumah Rumah Bersama Semua Umat Beragama. Peran FKUB sangat efektif dalam membuka dialog dan menjaring aspirasi dari seluruh stakeholder dalam rangka sosialisasi dan edukasi terkait dengan moderasi beragama untuk masyarakat. Selama ini, FKUB sangat efektif dalam membuka dialog antar umat beragama dan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai konflik antar pemeluk agama yang terjadi,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Sofia Nur juga mengapresiasi pemerintah daerah dan FKUB yang komitmen untuk menjadikan Kota Magelang sebagai rumah bersama seluruh umat beragama. Komitmen ini menurut sejalan dengan moderasi beragama yang saat ini telah menjadi bagian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

Pasca acara dialog usai, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah ibadat yang ada di Kota Magelang yaitu Klenteng Liong Hok Bio, Masjid Agung Kauman, Gereja Santa Ignatius dan Gereja Kristen Indonesia untuk melihat lebih dekat kondisi umat dalam melaksanakan peribadatan. (Hari).