Pengawas Madrasah Dorong Guru Tingkatkan Kemampuan Menulis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Profesi guru dan menulis tidak bisa dipisahkan. Namun banyaknya peluang guru untuk menulis berita tidak sebanding dengan banyaknya guru yang belum memanfaatkan peluang tersebut. Keluhan tidak bisa menulis berita masih menjadi momok bagi sebagian guru. Demikian yang diungkapanya Pengawas MTs-MA Kabupaten Banjarnegara saat memberikan sambutan pembukaan program PKB mapel Bahasa Indonesia, Senin (8/11/21)

Untuk mengatasi hal tersebut, MGMP mata pelajaran Bahasa Indonesia MTs Se Kabupaten Banjarnegara berupaya membantu para guru dalam mengembangkan diri untuk menulis berita melalui kegiatan PKB dengan modul pilihan yaitu penulisan berita

Pengawas MTs/MA Kemenag Kabupaten Banjarnegara, Nurlaela Isnaeni menjelaskan, secara umum ada beberapa kendala yang menyebabkan tingkat partisipasi menulis di kalangan guru rendah. Pertama, rendahnya minat membaca dan minat menulis. Aktivitas menulis berita tidak bisa dilepaskan dari aktivitas membaca dan waktu kesempatan. 

“Selama ini guru lebih banyak disibukkan dengan aktivitas mengajar di kelas sehingga kewajiban membaca untuk pengembangan dirinya menjadi tidak terpenuhi,” ungkapnya.

Kedua, terbatasnya ketersediaan bahan bacaan yang bisa menjadi bahan tulisan. Ketiga, tidak adanya rasa percaya diri dan kurangnya pengalaman untuk menulis berita. “Nah, terakhir, guru yang tidak paham dengan bekal-bekal keilmuan untuk bisa terampil menulis berita akan tetapi khusus guru mapel Bahasa Indonesia yakin sangat-sangat bisa karena sudah ada ilmu dasarnya. Ditambah rendahnya motivasi untuk menulis,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan, semangat dan memotivasi guru terhadap keterampilan menulis, khususnya menulis berita. “Bahwa menulis berita itu tidak sesulit yang dibayangkan oleh para guru yang penting sudah tahu teorinya,” ujarnya.

Menurutnya, pendidik yang terampil menulis tentang pendidikan dapat meningkatkan self marketing, kompetensi dan kecerdasan serta dapat memiliki nilai plus.

“Fungsi pendidik yang bisa menulis di antaranya sebagai amal soleh, kontribusi suara, rest area, impact sosial, monumen diri, melatih skill berpikir, personal branding self-marketing, hingga mendapatkan materi uang dan karir,” pungkasnya. (en/ak/rf)