Penyuluh Agama Khonghucu dan Matakin Siap Jalankan Penguatan Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Penyuluh Agama Konghucu siap menjalankan amanat untuk penguatan moderasi beragama. Hal ini disampaikan oleh Andi Gunawan, Penyuluh Agama Khonghuchu Non ASN Kota Semarang sekaligus mewakili Matakin Pusat pada Pelatihan INPMB tahap I pada 18-23 Oktober 2021 di Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Ciputat Jakarta, dan tahap II pada 1-5 November 2021 di Hotel Sari Pasific Jakarta.

Andi menyampaikan pihaknya siap menjalankan tugas sebagai Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama (INPMB) setelah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag RI.

Dijelaskan Andi, pada kegiatan ini ada 34 peserta yang dikukuhkan sebagai INPMB oleh Tim Training Pokja Moderasi Beragama yang dipimpin Alissa Qotrunnada Wahid, putri Gus Dur.

“Ada 34 praktisi Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang dikukuhkan sebagai Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama,” jelas Andi.

Ditambahkan Andi, bahwa 34 INPMB ini terdiri dari Pejabat Struktural di tingkat Kemenag Pusat maupun Kanwil Provinsi, widyaiswara, peneliti, dosen, ormas dan lembaga keagamaan, serta unsur media.

Adapun penunjukan INPMB ini melalui seleksi yang cukup ketat. Di antaranya adalah melalui penilaian essai tentang moderasi beragama serta riwayat pengalaman dalam mensosialisasikan moderasi beragama utamanya melalui media sosial.

Staf khusus Menteri Agama Ishfah Abidal Aziz atau yang akrab disapa Gus Alek, menyaksikan pengukuhan tersebut pada Jum’at (5/11) di Hotel Sari Pasific Jakarta.

Palatihan ini dilaksanakan sebanyak 100 JTM. Menurut Andi kegiatan ini dimaksudkan untuk mencetak INPMB yang nantinya dapat melatih calon trainer pada lingkungannya masing-masing dalam program penguatan moderasi beragama. Selain itu INPMB juga akan dilibatkan dalam pelatihan PMB bagi ASN di lingkungan Kemenag, diantaranya adalah pegawai, guru, dosen dan penyuluh agama.

 Andi yang juga berdomisili di Kota Semarang ini berharap agar moderasi beragama dapat dikuatkan di bumi Indonesia. – andi/iq/bd