Serukan Wawasan Kebangsaan Bagi Penyuluh, Bimas Islam Adakan Pembinaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara melalui Seksi Bimas Islam mengadakan Pembinaan Wawasan Kebangsaan bagi para penyuluh Selasa,(16/11). Acara ini diadakan di Rumah Makan Saung Mansur dan diikuti para penyuluh agama pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.

Ali Mustofa, Kasi Bimas Islam dalam sambutan pembukan menyatakan bahwa tujuan kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan adalah untuk mewujudkan kerukunan umat beragama khususnya di Kabupaten Banjarnegara.

“Selain itu juga untuk mewujudkan penyuluh-penyuluh yang handal yang bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat,” jelas Ali Mustofa

Sekarang ini wawasan kebangsaan menjadi hal yang sangat penting. Karena dengan wawasan kebangsaan yang baik maka keutuhan NKRI akan terjaga

“sekarang ini mulai banyak masyarakat yang kurang mempunyai wawasan kebangsaan sehingga banyak yang menyebut negara Indonesia ini negara thogut. Oleh karenanya saya meminta kepada para penyuluh untuk senantiasa mendakwahkan wawasan kebangsaan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Selanjutnya H. Sumarna, selaku Kasubag TU mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Banjarnegara memberikan komentar bahwa penyuluh merupakan garda terdepan di masyarakat dalam mewujudkan insan yang taat dan memiliki tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa. Kita merupakan bangsa yang plural yang kaya akan perbedaan dan budaya yang harus dipupuk terus, bangsa yang selalu menjaga persatuan sehingga tidak mudah bercerai berai

“Sebagaimana kutipan dalam ayat Al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah SWT menjadikan masyarakat bersuku-suku, bersaudara agar selalu berukhuwah sebagai warga negara Indonesia,” ucapnya.

“Hari ini tanggal 16 November adalah Hari Toleransi Internasional pas sekali dengan tema kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan ini,” imbunya.

Sumarna juga berpesan agar para penyuluh untuk selalu menjaga 4 pilar kebangsaan yakni Bhinneka Tunggal Ika, Wawasan Kebangsaan, UUD 1945 dan NKRI harga mati.

Sementara itu AKP TS Margo Yuwono selaku narasumber dalam kesempatan kali ini memberikan materi tentang wawasan kebangsaan dan radikalisme. Menurutnya, Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman agama namun memilki toleransi yang tinggi dan saling menghargai. Negara juga menjamin setiap orang untuk memperoleh perlindungan hukum terhadap agamanya.

Namun demikian, diera sekarang ini, wawasan kebangsaan ini mulai mendapatkan tantangan yang serius dengan munculnya paham-paham radikalisme.

“Paham Radikalisme adalah paham yang menginginkan perubahan secara cepat dan keras. Pola gerakan radikalisme diantaranya mempunyai jaringan terstruktur, selalu menyerukan jihad, mengkafirkan golongan yang lain, kegiatannya sangat militan, senangnya nenakut nakuti dan melakukan bom bunuh diri,” ucapanya

Sekarang ini permasalahan radikalisme di Banjarnegara bisa dilacak dari mulai adanya warga Banjarnegara yang mengikuti jaringan radikalisme yang tergabung dalam jaringan Banten.

“Oleh karenanya kita semua harus memerangi radikalisme ini bersama-sama. Penyuluh, TNI, POLRI harus saling bersinergi untuk menjaga keutuhan Indonesia dari rongrongan radikaslisme,” pungkasnya (aji/ak/rf)