Persiapkan Lomba MAPSI, Faojin Ajak KKG PAI Evaluasi Pelaksanaan Tahun Lalu

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang–Rabu (19/1)) Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Satuan Pendidikan (Satpend) Pedurungan laksanakan kegoatan di SDN Muktiharjo Kidul 02 yang dihadiri oleh Korsatpend Pedurungan, Pengawas PAI, Ketua KKG PAI dan jajaran pengurus, serta Guru PAI Satpend Pedurungan. Kegiatan ini merupakan kegiatan perdana KKG PAI di awal semester genap TP 2021/2022.

Ketua KKG GPAI Kecamatan Pedurungan, Solikhin, dalam sambutannya menghimbau kepada GPAI untuk berkontribusi dan belajar bersama untuk memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya.

Pada kesempatan ini, Solikhin menginformasikan bahwa dalam waktu dekat akan dilaksanakan Lomba Mapel dan Seni Islam (MAPSI). “Lomba MAPSI tingkat kecamatan dilaksanakan pada tanggal 21 Februari mendatang dan tingkat kota dilaksanakan pada tanggal 15 Maret,” tutur Solikhin.

Purwanto, perwakian Korsatpend Pedurungan dalam sambutannya mengajak GPAI untuk saling mengingatkan. “Mari Kita kuatkan, saling mengingatkan dan bersama-sama menggulowentah anak-anak untuk belajar yang benar,” ajak Purwanto.

Selain itu Purwanto juga berpesan agar GPAI memiliki inovasi pembelajaran dan pembiasaan dimana muaranya meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak didik. “Variasikan sistem pembelajaran PAI sehingga menjadi suatu kebiasaan bagi anak-anak dimana nantinya akan membawa perubahan ataupeningkatan  keimanan dan ketakwaan, harapannya membawa keselamatan baik dunia maupun akhirat”, pungkasnya.

Faojin, pengawas PAI yang berkesmpatan hadir pada kegiatan ini, mengingatkan kepada GPAI untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan lomba MAPSI tahun lalu, dengan tujuan untuk melakukan perbaikan. “Tolong belajar dari pengalaman lomba MAPSI tahun kemarin, agar ketika pelaksanaan lomba tidak terjadi kesalahan yang sama,” pesan Faojin.

Dalam kesempatan ini Faojin juga menyampaikan peran penting GPAI dalam moderasi beragama. “Peran penting GPAI dalam moderasi beragama bagi peserta didik yaitu menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dalam pola pikir dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Faojin. (Rokhimin/Faojin/bd)