081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Strategi Pengawas Hidupkan Madrasah yang Layak dan Kompetitif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Dunia pendidikan saat ini harus diperlakukan dan dikelola secara profesional, karena semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan ditinggalkan masyarakat jika dikelola seadanya. Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau setiap Madrasah harus melakukan pengelolaan yang baik agar memberikan layanan yang terbaik, karena jika tidak demikian, masyarakat dengan mudah mencari lembaga lain yang lebih menguntungkan dan menjanjikan. Madrasah dituntut untuk dapat memposisikan diri dengan melakukan strategi yang jitu demi mempertahankan eksistensinya. Hal tersebut disampaikan Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Erni Triani dalam kegiatan pendampingan di MI Al Iman Bangsren Secang, Senin, (24/01/2022).

Dalam materi “Upaya Hebat Sebuah Madrasah” yang disampaikan Erni, Madrasah merupakan ladang pahala yang memerlukan tanggung jawab penuh serta ketulusan hati. “Perlu kesadaran semua elemen yang ada di madrasah, dan semua elemen perlu merasa memiliki madrasah ini sehingga dalam pengembangannya benar-benar maksimal,” lanjut Erni.

“Tugas mengajar dan mendidik hendaknya disikapi sebagai amanah. Hanya dipercayakan Allah kepada orang-orang yang terpilih,dan di antara orang orang terpilih adalah Ibu guru semua, maka sudah seharusnya dilaksanakan sebaik-baiknya,” tambah Erni di hadapan guru dan  Kepala Madrasah  Ibtidaiyah yang memiliki peserta didik berjumlah 32 orang. Jumlah lokalnya hanya 4, digunakan untuk kelas 3 lokal dan 1 lokal untuk ruang guru dan Kepala Madrasah. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) 6 orang termasuk Kepala Madrasah.

Penyelenggara pendidikan dituntut untuk kreatif dalam menggali keunikan dan keunggulan Madrasahnya agar dibutuhkan dan diminati oleh masyarakat. Di tengah persaingan yang semakin ketat, banyak strategi yang dilakukan oleh Madrasah untuk meningkatkan jumlah peserta didiknya. Strategi sebagai suatu kesatuan rencana yang luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal Madrasah dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Strategi dirancang untuk memastikan tujuan Madrasah dapat dicapai dengan tepat. Substansi strategi pada dasarnya merupakan rencana, oleh karena itu strategi berkaitan dengan evaluasi dan pemilihan alternatif yang tersedia bagi suatu manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Erni juga melakukan pendampingan agar madrasah mendapatkan dana perbaikan serta penambahan sarana dan prasarana agar madrasah menjadi layak sebagai madrasah yang kompetitif. Ketertiban serta kedisiplinan diperlukan dalam administrasi agar terealisasi. Strategi lokasi dan bentuk fisik madrasah juga diperlukan untuk menarik simpati masyarakat bahwa madrasah menjadi tempat mensransfer ilmu dan layak sebagai lembaga pendidikan yang ramah, nyaman bagi anak.

Proses pendampingan madrasah selama lebih dari 4 jam ini juga dimanfaatkan untuk sharing seputar upaya apa yang perlu dilakukan madrasah agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas. Mencari brand yang’ beda’ meskipun sederhana. Diantaranya adalah membangun jejaring dengan organisasi yang ada di masyarakat sekitar madrasah. Menjalin kerja sama dengan takmir masjid terdekat, TPQ, dan lembaga yang memiliki bidang garap melatih anak-anak madrasah murotal, qiroah, khotbah iftitah, pidato, nembang, maupun melatih menjadi MC/master of ceremony kecil. Adapun nanti yang sudah berhasil bisa ditampilkan di event umum. Dengan demikian, syiar atau promosinya sudah berbasis hasil sehingga lebih menarik bagi masyarakat.(FS/Sua)