Budayakan Membaca di Lingkungan Madrasah, MTsN 4 Banjarnegara Adakan Literasi Terjadwal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Gerakan literasi sekolah merupakan program yang direncanakan pemerintah untuk membudayakan membaca dan menulis. Untuk mendukung program pemerintah tersebut,  MTs Negeri 4 Banjarnegara mengadakan kegiatan literasi membaca yang pelaksanaannya terjadwal yaitu tiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis dan dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dengan durasi 15 menit. Dengan kegiatan ini diharapkan para siswa mampu melatih diri untuk terbiasa membaca untuk menambah wawasan pengetahuannya,

Kemampuan literasi sangat penting untuk dimiliki setiap individu, termasuk bagi para siswa. Masih rendahnya tingkat literasi di Indonesia, membuat pemerintah ambil bagian. Gerakan Literasi Sekolah menjadi salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi bangsa Indonesia.

Kepala MTs Negeri 4 Banjarnegara, Sidik Wibowo Akhmad berharap dengan adanya program literasi  yang terjadwal, para siswa akan terbiasa membaca, yang mana akhir-akhir ini banyak siswa yang malas membaca. Selain itu juga kegiatan literasi diharapkan mampu menambah prestasi .

“Kegiatan literasi membaca ini kami jadwalkan dengan harapan siswa akan terbiasa membaca dan pada akhirnya budaya membaca akan terbentuk. Seiring dengan hal tersebut maka prestasi juga akan meningkat,” jelasnya Rabu,(10/02).

Kegiatan literasi membaca di MTsN 4 Banjarnegara dilaksanakan dengan cara para siswa membawa sendiri buku meminjam buku di perpustakaan baik fiksi maupun nonfiksi. Selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai, para siswa membaca buku yang mereka pinjam, setelah selesai mereka mencatat jumlah halaman buku yang dibaca pada kartu catatan literasi. Setelah satu buku selesai dibaca, maka siswa bisa membuat ringkasan/sinopsis dari buku yang dibaca. Kegiatan ini didampingi oleh para guru yang mengajar jam pertama.

Kegiatan literasi di MTsN 4 Banjarnegara ini masih kegiatan literasi pemula jadi lebih dititikberatkan pada kebiasaan membaca saja.  Adapun kegiatan menulis ringkasan atau sinopsis walau dilakukan tapi berusaha tidak membebani siswa.

“Kami menekankan pada kebiasaan membacanya saja dulu, supaya siswa senang membaca. Karena ini baru kegiatan literasi tahap pemula,” ujar Sidik Wibowo. (khm/ak/rf)