081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Manfaatkan Pekarangan Rumah Guna Pemenuhan Gizi Keluarga

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Rabu (9/2/22) merupakan hari ketiga pelaksanaan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK) Keluarga Sakinah bagi Penyuluh Agama Islam (PAIF) dan Penyuluh Agama Honorer (PAH) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang, serta tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas) dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan di Kota Semarang, yang digelar di Hotel Muria Semarang.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang dengan Kankemenag Kota Semarang.

Tema materi hari ketiga ini salah satunya adalah Peningkatan Gizi Keluarga yang disampaikan oleh Ngamilah Widyaiswara BDK Semarang. Tema ini menarik untuk disimak terutama bagi peserta perempuan yang notabennya seorang ibu yang memiliki tugas menyajikan makanan yang bisa memberikan pemenuhan gizi bagi anggota keluarga.

Ngamilah sampaikan dengan peningkatan gizi dalam keluarga utamanya dalam masa pandemi Covid-19 dapat meningkatkan imunitas keluarga.

Dijelaskan olehnya bahwa gizi adalah persediaan makanan yang dibutuhkan oleh organisme maupun sel-sel untuk bertahan hidup. Gizi yang berimbang melalui menu 4 sehat 5 sempurna, yaitu terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin dan mineral lainnya seperti kalsium.

Diterangkan olehnya bahwa salah satu cara dalam memenuhi gizi melalui makanan yang seimbang, tidak selalu harus dibeli di luar rumah, bisa juga dengan memanfaatkan pekarangan yang kosong. “Manfaatkanlah pekarangan rumah menjadi produktif, misalnya dengan tabulakar (tanaman bumbu dalam pekarangan) atau tabulapot (tanaman buah dalam pot),” ujar Ngamilah.

Menurutnya saat ini sudah waktunya masyarakat kreatif dan inovatif, dikarenan kondisi pandemic sedikit banyak memberikan dampak pada kondisi ekonomi, oleh karenanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah bisa menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan tetap mengedepannya prinsip ekonomi.(Sari/NBA/bd)

Skip to content