Menuju Madrasah Digital, MTs N 2 Banjarnegara Tingkatkan Fasilitas Elektronik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MTs Negeri 2 Banjarnegara terus berbenah untuk mewujudkan sebagai madrasah digital. Upaya terus dilakukan madrasah yaitu, membangun sarana dan prasarana yang mendukung implementasi madrasah digital.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, Muhammad Zain telah mencanangkan program madrasah digital pada tahun 2021 yang lalu. Madrasah digital adalah program madrasah yang menyelenggarakan pengelolaan pendidikan menggunakan aplikasi digital. Dalam konsep tersebut, jelas dia, perangkat digital bukanlah tujuan melainkan alat bantu penunjang efektivitas dan efisiensi.

“Dirjen Pendis selama ini terus mendorong pentingnya digital culture, atau budaya digital, bagi peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru-guru madrasah, terutama selama pandemi Covid-19”. Ungkap beliau.

Realisasi agar terwujudnya MTs Negeri 2 Banjarnegara sebagai madrasah digital sebenarnya telah dimulai sejak lama, Madrasah telah menggunakan Aplikasi Rapot Digital (ARD) untuk pengelolaan nilai, E-Learning Madrasah, untuk proses belajar mengajar, dan Ulangan Harian pun sudah dilaksanakan secara daring. Ratna Ayu, Kepala MTs N 2 Banjarnegara menegaskan, “Belakangan ini kami sebenarnya telah menggunakan aplikasi digital dalam kegiatan belajar mengajar di madrasah, namun untuk menuju madrasah digital, upaya pemenuhan sarpras akan kami tingkatkan lagi.” Terang Ratna.

Upaya untuk menjadikan madrasah digital memang nyata, Sabtu (19/02) Wakil Kepala Urusan Sarana dan Prasaran MTs Negeri 2 Banjarnegara, Sudarto memanggil rekanan untuk memperbaiki dan menambah jangkauan internet di madrasah. Diharapkan seluruh area madrasah dapat mengakses internet, seluruh siswa diberikan fasilitas akses internet secara gratis.

“Untuk implementasi madrasah digital, kami memperbaiki jaringan internet, seluruh kelas dan ruangan dapat terjangkau sinyal internet, sehingga seluruh siswa bisa mengakses internet untuk kepentingan pembelajaran secara gratis,” ungkap Darto. (hf/ak/rf)