Peran Penting Kehumasan dalam Transformasi Digital

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Staf Khusus Menag bidang Image Building dan Pengembangan IT, Wibowo Prasetyo, menyampaikan bahwa Menteri Agama menaruh perhatian khusus terhadap digitalisasi, dan secara “radikal” akan mendorong secara cepat dan segera agar kita tidak terlambat merespon digitalisasi di semua sektor Kementerian Agama.

Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Sosialisasi Program Transformasi Digital Integrasi Jaringan (MORA-net) di Hotel Harris Sunset Road Bali, Selasa, (22/02/2022) yang diikuti oleh Kepala Subbag TU, Pranata Komputer, Kepala KUA, dan utusan Kanwil di wilayah  Sumatera dan Jawa.

“Fungsi kementerian Agama dalam bidang pendidikan dan keagamaan tidak bisa lepas dari transformasi digital, tujuannya untuk merespon pelayanan publik, dan Kemenag diharapkan menjadi kementerian yang tercepat dalam transformasi digital,” kata Wibowo.

Wibowo menyampaikan saat ini Kemenag sudah mempunyai roadmap terkait transformasi digital. Terkait hal tersebut, ia berharap Kantor Kemenag Kab/Kota melalui Kehumasan dapat memiliki satu rancangan program dan terarah dalam menyampaikan capaian kinerja, prestasi dan lain sehingga masyarakat terbuka bahwa Kemenag telah secara nyata dan riil sudah melaksanakan program-program pelayanan kepada masyarakat.

“Semua Kantor Kemenag Kab/Kota harus secara aktif menyampaikan capaian kinerja, prestasi sehingga masyarakat terbuka, bahwa yang dilakukan Kemenag secara nyata dan riil sudah melaksanakan program pelayanan kepada masyarakat. Sekecil apapun prestasi harus disampaikan ke publik,” kata Wibowo.

Wibowo mengingatkan, informasi yang disampaikan kepada masyarakat kendaknya tidak asal-asalan, sekedar menggugurkan tanggung jawab tetapi sudah direncanakan dengan baik. Kehumasan hendaknya peka, bahwa apa yang dihadapi saat ini berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.

“Sesuai survey, masyarakat sudah malas membaca, ingin yang singkat, media bergambar, dan bentuk video. Jika dibaca sekilas tidak menarik, maka akan ditinggalkan,” lanjutnya.

Kondisi tersebut harus direspon oleh Kehumasan dalam hal merencanakan informasi yang akan disampaikan. Wibowo menganjurkan, agar penyampaian informasi tidak saja melalui media sosial, akan tetapi juga menggunakan media arus utama (mainstream).

“Publikasi disampaikan melalui media arus utama (mainstream) tidak hanya melalui media sosial. Publikasi harus muncul secara terencana, dan bekerjasama dengan media mainstream yang memiliki sifat yang bisa dipercaya,” lanjutnya.

Selain melalui media mainstream, Kehumasan agar tidak hanya menyampaikan informasi tentang kinerja pimpinan, tetapi juga berusaha merilis kegiatan yang out of the box, melibatkan partisipasi masyarakat dalam pencapaian program-program Kementerian Agama. Keunggulan-keunggulan madrasah, pendidikan keagamaan, sekolah keagamaan harus disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh Generasi Z, yang menjadi target informasi saat ini.

“Pesan Gus Menag, harus sering mengiklankan madrasah, sekolah pendidikan keagamaan sehingga masyarakat menjadi semakin percaya dan yakin, bahwa sekolah di Kemenag mampu bersaing dengan sekolah umum,” kata Wibowo.

Sesuai roadmap yang telah disusun Biro Humas, Data, dan Informasi,  transformasi digital nantinya memungkinkan integrasi data adanya integrasi jaringan, integrasi aplikasi dalam satu Apps, manajemen lelang, manajemen aset, pemetaan rumah-rumah ibadah, dan KUA menjadi kantor pelayanan agama melalui program moderasi beragama dan peningkatan ekonomi umat.(m45k/Sua)