Studi Banding Kelas Tahfidz MTs N 1 Banjarnegara, Umi Mahmudah: Kenali Motode 3M

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Hari Minggu bukan hari libur bagi siswa tahfidz MTs Negeri 1 Banjarnegara. Hal ini karena pada Minggu (20/2) siswa kelas tahfidz mengikuti acara studi banding dengan para Santri Praimtah TPQ se-kecamatan Banjarnegara. Bertempat di masjid Darul Ilmi MTs Negeri 1 Banjarnegara para peserta antusias mengikuti acara.

Siswa kelas tahfidz belajar bagaimana menentukan bacaan dan makhraj huruf dengan benar. Didampingi oleh para pembimbing, siswa kelas tahfidz menyimak dan menilai 47 santri yang menjalani tes Praimtah. Para Santri Praimtah ini sudah menjalani berbagai ujian salah satunya hafalan juz 30 lengkap dengan nama surah, jumlah ayat, kategori surat, makiyah dana madaniah.

Umi Mahmudah, salah satu pembimbing siswa tahfidz MTs Negeri 1 Banjarnegara sekaligus salah satu penguji santri TPQ menyampaikan praimtah menggunakan metode Qiroati. Metode qiroati ini mengutamakan metode 3M.

“Dalam metode qiroati ini yang diutamakan adalah metode 3M yaitu mangap, mringis, mecucu. Jadi dalam membaca Al-Quran dengan metode qiroati ini mengutamakan makhroj. Jika a harus benar-benar mangap, kasroh benar-benar mringis, dan dlumah benar-benar mecucu,” ujar Umi.

Siswa kelas tahfidz MTs Negeri 1 Banjarnegara menyimak para santri ini dengan mengamati pada lembar pengamatan yang sudah disediakan.

“Kami ditugaskan untuk mengamati bacaan para santri praimtah ini. Bacaannya bagus-bagus. Makhrajnya sudah sesuai. Mereka ini keren, masih kecil sudah baik bacaan Al-Qurannya. Ini yang harus kita contoh,” tutur Aura, salah satu siswa kelas tahfidz MTs Negeri 1 Banjarnegara.

Selain tes bacaan Al-Quran, santri praimtah ini juga dites praktik wudu dan salat jenazah. (Rin/ak/rf)