DWP Kemenag Kota Semarang Ikuti Raker DWP Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Selasa (15/3/2022) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang kembali mengikuti rapat kerja (raker) yang digelar oleh DWP Kota Semarang di aula Dinas Kesehatan yang beralamat di Jalan Pandaran No. 79 Semarang.

Raker kali ini diikuti oleh Ketua DWP Badan/Dinas/Instansi dan Kecamatan se-Kota Semarang.

Hadir Ketua DWP Kota Semarang, dalam sambutannya Lies Iswar Aminuddin menyampaikan hasil perhitungan penguploadan kegiatan DWP Unsur Pelaksana (UP) melalui e-reporting.

“Ada beberapa UP yang meningkat dalam penguploadan kegiatannya melalui e-reporting, salah satunya adalah Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwitasa), kami harapkan hal ini dapat menjadi inspirasi bagi UP lainnya untuk segera menyusul,” tutur Lies.

Ia juga menginformasikan bahwa selama bulan Ramadhan, kegiatan pertemuan DWP Kota Semarang ditiadakan terlebih dahulu dengan tujuan untuk memaksimalkan kegiatan ibadah.

Pada kesempatan ini, dilakukan pula pengisian materi Deteksi Dini Penyakit Mata Penyebab Utama Kebutaan oleh spesialis mata dr. Hesti Hendrastuti, Sp.M dari Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Prov. Jateng.

Selain itu ada pula pemaparan dari Siti Minasari yang menyampaikan Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kota Semarang, dimana hal ini merupakan salah satu program unggulan kesehatan dari Kota Semarang.

DWP dimana anggotanya adalah kaum wanita dan ibu, dianggap memiliki peran penting dalam rangka ikut melakukan pencegahan terhadap terjadinya kebutaan pada anggota keluarganya serta membantu dalam mengentaskan kasus stunting di Kota Semarang.

Pada bagian lain, Dwi Yuliarti selaku Ketua DWP Kemenag Kota Semarang yang mengikuti kegiatan tersebut merasa tertarik dengan apa yang telah disampaikan oleh para nasumber, sehingga ia berinisiatif untuk bisa melakukan sosialisasi serupa di wilayah kerjanya.

“Pengetahuan ini penting, agar para ibu-ibu lebih awareness terhadap persamalah kesehatan yang bisa jadi terjadi di lingkungan sekitar kita,” tutur Yuliarti. (NBA/bd)