Indonesia Mengalami Bencana Kejahatan Tehadap Anak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banyumas – Penyuluh Agama Islam Fungsional Kabupaten Banyumas, Tini Hayatur Rohmah, S.Ag., M.H, mengutuk keras segala kejahatan terhadap anak, apalagi kekerasan seksual. Bahkan, melihat jumlah dan jenis kejahatan terhadap anak yang terus meningkat menunjukkan Indonesia mengalami bencana kejahatan anak.

“Kita terperangah, mengetahui ada kasus kejahatan seksual yang dilakukan oleh salah satu pengasuh boarding school di Bandung yang telah memperkosa 20 santriwatinya. Ini satu contoh jenis kejahatan terhadap anak, yang tidak bisa diterima, baik yang dilakukan di sekolah berasrama maupun tidak berasrama. Belum lagi contoh- contoh lain yang jumlah dan jenisnya sangat banyak,” kata Tini menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan dalam acara pertemuan rutin awal bulan yang berlangsung di Kantor Sekretariat Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Selasa (1/3/2022).

Sementara itu Ketua Pokja 1 TP PKK, Siswati Purwaningsih Gatot Sudiharjo, menegaskan bahwa anak sebagai sosok individu juga tidak bisa dipisahkan dengan kontruksi sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan, baik keluarga, pendidikan maupun lingkungan keseharian anak itu sendiri. Sebagai produk kontruksi sosial, seharusnya anak memang mendapatkan informasi yang cukup terlebih dahulu tentang relasi keluarga secara utuh, baru tentang relasi sosial kemasyarakatan dimana infomasi tentang keberagaman orentasi seksual termasuk di dalamnya.

“Pemahaman dan pengenalan tentang kesehatan reproduksi lebih menjadi prioritas pilihan informasi bagi anak, termasuk pula pentingnya peran orang tua untuk melindungi dan mengarahkan putra putrinya agar terhindar dari bahaya tersebut,” tegas Siswati.(EH/Sua)