Kemenag Kota Semarang Pimpin Doa Upacara Dugderan dengan Berbahasa Jawa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Kamis (31/3/2022) Sumari Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang, mewakili Kepala Kantor melaksankan tugas sebagai pembaca doa pada kegiatan Dugderan Kota Semarang 2022, yang digelar di halaman Balaikota Semarang.

Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam. Ada yang berbeda pada penyelenggaraan Dugderan tahun ini, yaitu tanpa arak-arakan dan digelar di halaman Balaikota Semarang, serta adanya atraksi Warak Animatronik yang disaksikan oleh tamu undangan dan masyarakat Kota Semarang.

Upacara Dugder menggunakan bahasa pengantar bahasa jawa “kromo inggil”, diawali dengan penyampaian laporan oleh Kanjeng Raden Tumenggung Condro Dipuro (perwakilan alim ulama Masjid Kauman) kepada Kanjeng Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat (Walikota Semarang).

Dilanjutkan dengan amanat oleh Kanjeng Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat yang menyampaikan bahwa dalam memasuki bulan Ramadhan, masyarakat Kota Semarang melaksanakan gelaran budaya dugderan sebagai sarana melestarikan budaya bangsa sebagaimana yang telah disampaikan oleh Presiden. Pada kesempatan ini pula, Kanjeng Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat menyampaikan tema dugder tahun ini adalah “Mempererat Kemajemukan dalam Bingkai Pancasila Menuju Semarang Semakin Hebat”.

Kegiatan dilanjutkan dengan doa yang dibacakan oleh Sumari. Dalam doa yang dibacanya dalam bahasa jawa pula, Sumari memanjatkan harapan kepada Allah SWT agar memberikan ridhonya dalam upacara dugderan sebagai penanda akan memasuki bulan Ramadhan dan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Semarang ke-475.

Ia juga menyampaikan harapan agar masyarakat Kota Semarang senantiasa diberikan kesehatan dan keimanan agar bisa melaksanakan ibadah puasa dengan kafah, serta Kota Semarang semakin hebat dan makmur.

“Ya Allah, dhuh Gusti ingkang Maha Luhur, kito ingkang badhe nindhakaken ibadah poso ing wulan suci Romadhon warso 1443 H, mugi sageto kasembadan, awit Gusti piyambak ingkang paring kasantosaning rogo, kesehatan, soho kekiyatan iman, satemah saged mungkasi ibadah meniko kanthi sampurno soho lulus menopo ingkang dipun sedyo,” ucap Sumari.

“Ya Allah, dhuh Gusti kang Murbeng Gesang, kita inggah ndedhongo kagem Kitho semarang ingkang mrengeti ambal warso, mugi-mugi Gusti berkahi dimen sansoyo hebat. Mugi Gusti paring Kitho Semarang tansah adem, tentrem, makmur, gemh ripah loh jinawe toto tentrem karto raharjo., murah sandang lam murah pangan, Gusti tibahaken kalayan gesang ingkang kesrakat, ananging sedoyo masyarakat anampi gesang ingkang murwat,” sambungnya.

Selepas upacara dugder, dilanjutkan dengan pemukulan bedug Kyai Sapu Jagat oleh Kanjeng Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat didampingi Wakil Walikota Semarang dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Semarang.

Acara dilanjutkan tampilan Warak Animatronik, drumband, disusul tampilan dari masing-masing Kecamatan dan ditutup dengan atraksi barongsai Nara Darma.(NBA/bd)