Banjarnegara – Peserta didik dinilai lebih mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan melalui model pembelajaran smart-Tv. Meskipun tidak semua mata pelajaran (mapel), namun sebagian besar materi disajikan tanpa harus menguras energi guru.
Model pembelajaran menggunakan media smart-Tv membuat peserta didik lebih aktif, berani tampil dan mudah meniru. Kendati demikian penerapan model pembelajaran tersebut diharapkan peserta didik lebih cepat menyerap ilmu pengetahuan, terutama mata pelajaran Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, IPS, IPA dan Pendidikan Agama Islam (PAI), serta Bahasa Arab dan tidak menutup kemungkinan semua mata pelajaran bisa diterapkan menggunakan smart-Tv tersebut.
Dwi Setyo Rahmanto selaku guru mata pelajaran IPS menuturkan bahwa seorang guru itu merupakan fasilitator untuk muridnya. “Dalam dunia pendidikan, guru itu fasilitator. Artinya, proses pendidikan itu berada di peserta didik, sehingga guru sebagai fasilitator mencari dan menyediakan perangkat pembelajaran yang menarik sesuai keinginan peserta didik,” ujarnya disela-sela mengajar, Selasa (17/03/2022).
Penerapan pembelajaran model seperti ini merupakan hal baru di tingkatan SMP ataupun MTs. Penggunaan media Smart-TV biasanya digunakan pada sekolah tingkat atas seperti SMA ataupun SMK bahkan perkuliahan. Oleh karena itu penggunaan media smart -Tv di MTs Negeri 2 Banjarnegara merupakan hal baru.
Ratna Ayu Kartika Wulan selaku Kepala Madrasah menuturkan bahwa penggunaan media smart-Tv di MTs N 2 Banjarnegara bukan tanpa alasan, Ratna Ayu menuturkan bahwa sarana prasarana di Madrasahnya sudah memadai untuk menggunakan media pembelajaran smart-Tv baik SDM dan sarana prasarana yang dibutuhkan. “Mengingat MTs N 2 Banjarnegara memiliki guru yang handal dibidang Teknik Informatika (IT), maka model pembelajaran akan mempercepat proses transfer ilmu sesuai dengan kurikulum yang ada. Intinya, penerapan model pembelajaran Smart-TV sangat disukai pelajar,” ujarnya. (ds/ak/rf)
