Spirit Isra’Mi’raj dan Peningkatan Kualitas Ibadah Salat Lima Waktu

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah tonggak sejarah perintah salat. Peringatan peristiwa besar itu tidak hanya sebatas seremonial saja, namun harus dipahami sebagai refleksi pentingnya meningkatkan kualitas salat lima waktu di kehidupan kita sehari-hari.

Demikian sekelumit tausiyah hikmah dan spirit peristiwa Isra’ Mi’raj yang disampaikan oleh pengawas PAI Jenjang menengah, Nur Solichah, di Masjid Al mustaqim, komplek SMK Almustaqim Susukan, Selasa, (2/3).

“Salat adalah ibadah harian yang dilaksanakan lima waktu dan hukumnya wajib. Selain salat wajib, ada pula salat-salat sunah lainnya sebagai pendukung salat lima waktu tersebut. Maka perbaikilah salat kita agar jiwa menjadi tenang, tentram dan damai serta derajat keimanan kita akan semakin meningkat dari waktu ke waktu,” kata Nur Solichah.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sebenarnya salat itu utama karena kita adalah makhluk. Kita butuh pengabdian dan kepasrahan kepada yang Maha segalanya. Allah tidak butuh salat kita, manusialah yang membutuhkan ibadah salat untuk ketenangan dan memenuhi kewajiban sebagai muslim.

“Salat, semua bacaanya berisi doa. Dan hakikat doa semestinya adalah meminta dan pengakuan akan penghambaan kita kepada Yang Maha Kuasa. Kita adalah makhluk yang lemah dan kecil, yang tanpa bersandar kepada-Nya, kita ibarat kapas-kapas berterbangan yang tak tau arah. Maka mari sama-sama kita tingkatkan kualitas salat kita, kita buat program salat berjamaah di sekolah sebagai upaya untuk menciptakan situasi religiusitas di sekolah yang akan menjadi benteng diri dari perbuatan keji dan mungkar,” tutupnya.(ns-shl/Sua)