Kakankemenag Kota Pekalongan Hadiri Kegiatan Rukyatul Hilal Untuk Penentuan Awal Ramadhan 1443 H.

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota.Pekalongan – Tim Hisab Rukyat Kankemenag Kota Pekalongan bergabung bersama Tim Hisab Rukyat IAIN Pekalongan dalam kegiatan untuk melihat bulan baru yang akan menandai awal masuknya bulan Ramadhan 1443 H. Bertempat di Pos Observasi Bulan (POB) di Gedung C lantai 4 kampus lama IAIN Pekalongan. (Jumat, 1 April 2022).

Kegiatan yang dilaksanakan rutin tiap tahun ini menggunakan alat bantu observasi. POB IAIN Pekalongan telah menyiapkan 4 instrumen bantu, yakni dua teodolit dan dua teleskop yang dipasang berjejer di lantai 4 gedung tarbiyah. Kondisi alat sudah disetting sedemikian rupa oleh Panitia, agar sesuai dengan keberadaan hilal ketika matahari terbenam atau pas waktu maghrib.

Selain hadir H. Kasiman Mahmud Desky,M Ag Kepala Kankemenag Kota Pekalongan dan Kasi Bimas Islam, H. Muhammad Arifudin. , acara tahunan ini dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Syari’ah, Dr.H.Ahmaf Jaluddin, M.Ag, wakil Dekan DR. H. Hasan Bisyri, M.Ag dan Ketua Jurusan DR.H.Mubarok, M.Ag, beserta 2 orang Dosen yang presentasi, juga turut hadir beberapa mahasiswa IAIN Pekalongan.

Acara ini tetap dilakukan pembatasan peserta sidang dan seluruh perwakilan yang hadir wajib mengikuti protokol kesehatan seperti tahun lalu.

Acara dimulai sekitar pukul 17.08 WIB, dibuka dengan sambutan Kepala Kankemenag Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky,M.Ag, selaku tuan rumah wilayah Kota Pekalongan.

Dalam sambutannya disampaikan oleh H.Kasiman Mahmud Desky bahwa kita wajib bersyukur kepada Allah SWT karena bisa menghadiri kegiatan yang mulia ini.

“Tak lupa kami juga mengucapan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasamanya dalam kegiatan rukyatul hilal pada tahun ini, terutama dari instansi IAIN Pekalongan yang telah menyediakan tempat.” ujarnya.

Disampaikan lebih lanjut oleh H.Kasiman Mahmud Desky,” Untuk dapat melihat hilal sesuai prasyarat yang ditetapkan MABIMS, yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

“Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,02 menit. Ini adalah posisi hilal yang berdasarkan hisab,” tuturnya.

“Apabila cuaca mendung atau hujan, sehingga hilal tidak dapat terlihat, maka hukum menentukan awal Ramadhan mengacu pada Rukyatul Hilal yang di lakukan di daerah lain.’ jelasnya lebih lanjut.

“Kalaupun ada perbedaan penentuan awal 1 Ramadhan 1443 H, maka kami menghimbau kepada masyarakat agar menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang itsbat yang dilakukan Menteri Agama.” pungkasnya.

Adapun hasil kegiatan melalui sidang itsbat Rukyatul Hilal secara terbuka, yang dipimpin oleh Drs. Waryono,M.H diputuskan bahwa hilal tidak dapat terlihat karena tertutup mendung.

Sekilas data koordinat POB IAIN Pekalongan dan hasil hisab awal Ramadhan 1443 H. Lintang tempat – 06 51’ 53’’ LS, Bujur 109 40’ 34’’ BT, Tinggi tempat 15 meter dari permukaan air laut, Terbenam Matahari 17:46:47,56 WIB, Tinggi Hilal hakiki 2° 16’, 45,99’’, dan tinggi Hilal Mar’i -1°, 44’ 40,97’’.

Di akhir acara kegiatan dilanjutkan dengan Sholat Maghrib berjamaah. (Ant / Qy/bd)