Keluarga merupakan Madrasah Pertama bagi Anak

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Minggu (10/4) di Kampung Siroto Kecamatan Gunungpati terdengar lantunan merdu ayat suci Alquran yang dibawakan oleh Ustadz Khayyun, salah satu penyuluh nonPNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bertugas di Kecamatan Gunungpati.

Bertempat di Masjid Ash Sholihin Kampung Siroto, ia rupanya membacakan Alquran tersebut dalam acara Ramadhan Mengaji yang diikuti oleh jamaah masjid.

Ramadhan Mengaji merupakan salah satu kegiatan kerja sama antara Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Gunungpati dengan Takmir Masjid Ash Sholihin Kampung Siroto. Dalam kerja sama tersebut, para penyuluh didaulat untuk memberikan tausyiah kepada dua komunitas, yaitu majelis taklim Ash Sholihin dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) Hudalil Muttaqin.

Sukarmi selaku PAI bidang keluarga sakinah, mengatakan bahwa dalam kesempatan tersebut menyampaikan konsep pendidikan keluarga sakinah, bahwa orang tua sangat diharapkan menjadi madrasah pertama bagi putra-putrinya.

“Bapak/Ibu di dalam keluarga atau di rumah adalah sebagai guru bagi anak-anak, karena di keluargalah proses awal pembentukan generasi sholih-sholihah,” tuturnya.

“Surga ada di telapak kaki ibu, untuk itulah doa orang tua kepada anak-anaknya menjadi sangat penting, bahkan melebihi Wali,” ujarnya.

Orang tua merupakan role model bagi anak, oleh karenanya mereka dituntut untuk bisa berakhlak yang baik, karena anak mencontoh dari apa yang dilihatnya sehari-hari.

Inilah yang dimaksud bahwa keluarga merupakan madrasah awal bagi seorang anak. Bagaimana orang tuanya berperilaku, maka kurang lebih anak adalah cerminannya.

Pada kesempatan ini, Sukarmi mengajak kepada jamaah untuk berperilaku yang baik, layaknya ajaran dalam Alquran, oleh karenanya ia mengimbau kepada orang tua agar terus mempelajari Alquran melalui majelis-majelis taklim.

Senada dengan Sukarmi, dalam kegiatan tersebut, Arief Pramudiyo selaku PAI lainnya, juga menyampaikan bahwa keluarga memiliki peran penting dalam upaya pencegahan maraknya faham radikalisme sejak dini.(Sukarmi/NBA/bd)