KKMI Purwanegara Lakukan Pengenalan Ujian Madrasah Berbasis Komputer

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Pengenalan Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) untuk pertama kalinya diadakan di wilayah kecamatan Purwanegara, Sabtu (16/4) dengan bertempat MI Muhammadiyah Mertasari dengan peserta adalah seluruh operator dan guru kelas 6 sejumlah 20 orang.

Darsan, selaku ketua KKMI Kecamatan Purwanegara mengadakan acara ini karena atas dasar perintah dari Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Banjarnegara bahwa untuk pelaksanaan UM tingkat MI supaya dilaksanakan dengan model UMBK atau Ujian Madrasah Berbasis Komputer.

Berhubung kegiatan UMBK untuk tingkat MI baru pertama kali dilaksanakan sehingga banyak Madrasah yang merasa kebingungan dalam membuat jenis yang akan digunakan, maka dari itu KKMI dan Pengawas menyetujui agar dilaksanakan kegiatan pengenalan dan cara pembuatan soal berbasis komputer dengan mengundang nara sumber.

“Sebenarnya pembuatan soal dalam bentuk aplikasi dapat kita temukan dengan mudah karena sekarang dapat kita peroleh dari Youtube tinggal pilih model yang mana,” tegasnya Budi selaku narasumber kegiatan.

“Model yang akan saya sampaikan disini juga saya temukan dari Youtube ketika pelaksanaan ANBK tingkat MTs untuk dibuat sendiri, dan Alhamdulillah semuanya dapat diselesaikan dengan lancar dan sudah kami terapkan di MTs Muhammadiyah Merden pada Tahun 2019 lalu,” jelasnya lagi.

Model yang paling gampang dan mudah dipelajari serta tidak memerlukan beban biaya bulanan karena kita hanya cukup mendowload aplikasi saja bisa digunakan berkali-kali tidak hanya UM tapi bisa juga digunakan untuk Penilaian Harian, Penilaian Tengah Semester juga bisa. Nama model ini adalah model BEE@SMART. Model yang hampir mirip seperti pelaksanaan AKMI bisa digunakan juga lewat HP Android sehingga bagi Madrasah yang belum Lab Komputer bisa memanfaatkan HP dari peserta didik.

“Saya sangat senang karena dengan kegiatan ini kami bisa belajar mengenal aplikasi dan menjalankannya, oh seperti itu ternyata ada soal yang diacak antar siswa ada juga jawaban yang diacak biar anak tidak menyontek, benar-benar pengalaman pertama saya ketika membuat soal,” jelasnya Evi salah satu guru kelas 6 yang mengikuti kegiatan.

Semoga dengan pelatihan ini semua guru dan operator dapat memanfaatkan dengan baik sehingga kegiatan UM MI tahun 2021/2022 dapat berjalan lancar sesuai harapan. (nsc/ak/rf)