MI Futuhiyyah Palebon Kenalkan Pejuang Wanita Melalui Lagu dan Cerita Sejarah RA Kartini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Kamis (21/4/2022) di kampus MI Futuhiyyah Palebon terdengar bergema nyanyian lagu RA Karini.

“Ibu kita Kartini,Putri sejati,  Putri Indonesia,   Harum Namanya,  Ibu kita Kartini,   Pendekar bangsa,   Pendekar kaumnya,   Untuk merdeka,   Wahai ibu kita Kartini,   Putri yang mulia,  Sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia.” Begitulah lirik lagu ciptaan WR. Supratman yang dibawakan siswa-siswi MI Futuhiyyah Palebon dan terdengar hingga ujung gedung madrasah.

Hari itu, MI Futuhiyyah Palebon memperingati hari bersejarah yaitu lahirnya RA Kartini seorang tokoh pahlawan Indonesia yang berjuang untuk mensejajarkan hak kaum wanita dengan pria, yang pada zamannya wanita hanyalah sebagai “konco wingking” yang artinya hanya berada di rumah untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang istri yang tidak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dan beraktivitas keluar rumah untuk mengakutalisasikan kemampuannya.

Slamet Agus Wahid selaku Kepala MI Futuhiyyah Palebon mengatakan bahwa tahun ini dalam rangka memperingati Hari Kartini hanya menyelenggarakan kegiatan secara sederhana.

“Guna memperkenalkan tokoh pahlawan wanita RA Kartini dan mengenang jasanya, para guru kami imbau untuk mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu RA Kartini dan juga menceritakan sejarah kehidupan pejuang wanita Indonesia kelahiran Jepara tersebut,” tuturnya.

“Supaya mereka tahu bahwa karena berkat perjuangannyalah wanita di Indonesia boleh bersekolah, bisa menjadi menteri, pegawai, pengusaha, guru, designer, politikus, dan profesi-profesi lainnya,” imbuhnya.

Sementara Umi Rohyatun salah satu guru MI Futuhiyyah Palebon menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswa agar menempuh pendidikan dengan sebaik mungkin, karena saat ini mereka telah diberikan kemerdekaan untuk mengenyam dunia pendidikan.

Hal serupa juga disampaikan oleh guru lainnya, seperti Maghfiroh, Dewi Istiqomah, dan Dewi Imut. Mereka pun mengajak kepada para siswa untuk tak henti berucap syukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan, sehingga mereka bisa berekspresi dan mengaktualisasi diri dengan maksimal.(SAW/NBA/bd)