Nur Sahid: Purna Tugas Bukan Berpisah Namun Jauh di Mata Dekat di Doa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Pensiun merupakan batas masa pengabdian pada sebuah instansi. Begitu pula dengan Kepala Tata Usaha MTs  N 2 Banjarnegara,  Nur Sahid yang sudah purna tugas.

Terhitung mulai 1 April 2022 Nur Sahid melepas masa jabatannya untuk kembali ke masyarakat. Batas kerja di Madrasah berakhir.

Bertempat di aula gedung MTs N 2 Banjarnegara prosesi pamitan diselenggarakan dengan penuh haru.

Dihadiri oleh semua guru dan karyawan MTs yang merasa kehilangan atas sosok teladan yang selama ini menjadi panutan.

“Saya merasa gembira sekaligus bangga. Di masa akhir jabatan berada di MTs N Banjarnegara yang sangat kompak dengan nama besarnya yang kondang. Pertahankan suasana tersebut. Terus bersemangat dalam mengukir semua prestasi,” ungkap Nur Sahid sambil berkaca-kaca 

Rasa sedih tak dapat dibendung manakala harus berpisah. Namun berpisah sebuah batas yang harus dilaluinya. “Jiwa saya selalu di MTs N 2 Banjarnegara. Tapi apa mau dikata waktu pula yang membatasi sebuah pengabdian,” ungkapnya lagi.

Pelepasan purna tugas dihadiri juga oleh kepala Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Karsono. Selain pelepasan purna tugas beliau sekaligus mengadakan pembinaan dengan guru dan karyawan.

Dalam sambutannya beliau berpesan jangan berhenti mengabdi. Masyarakat butuh sosok yang humble seperti Bapak Nursahid. Setelah purna tugas pasti akan lebih banyak waktu untuk keluarga dan masyarakat. Manfaatkan hal tersebut sehingga bisa menjadi manusia yang senantiasa bermanfaat.

“Jarang saya temui sosok yang suka menolong seperti bapak Nur Sahid. Beliau tidak pernah menghitung kebaikan yang dilakukan. Bapak dan Ibu guru contohlah beliau. Kita pasti akan kehilangan pribadi yang banyak memberi keteladanan, “ jelas Karsono dalam sambutannya.

Hal senada dikatakan Ratna Ayu selaku kepala madrasah. MTs N 2 Banjarnegara merasa kehilangan sosok yang dituakan. Bapak Nur Sahid selama ini menjadi panutan yang baik diantara guru dan karyawan.  

“Meskipun beliau tidak berada di MTs N 2 Banjarnegara namun masih dibutuhkan di sektor lain dengan memasukkannya di jajaran komite madrasah. Jauh di mata namun dekat di doa begitu harapan saya. Tidak ada kata berpisah namun ikatan hati dan silaturrahmi tetap terjalin, “ ungkap Ratna Ayu mengakhiri sambut pisahnya. (dw/ak/rf)