Perkokoh Persatuan Bangsa, Pendeta Diimbau Untuk Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila kepada Umatnya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Bertempat di Gereja Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Injil Kerajaan Satelit yang berlokasi di Jalan Melati Raya Nomor 1 Perumahan Greenwood Kecamatan Gunungpati, digelarlah pertemuan tokoh agama (toga) atau hamba Tuhan Kecamatan Gajahmungkur dan Gunungpati, pada Jumat (8/4).

Acara diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pendeta Tri Waryanto selaku tuan rumah.

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang yang didampingi Penyelenggara (Gara) Kristen, Komandan Kodim 0733/BS, serta Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Semarang.

Muklis Abdillah selaku Kepala Kankemenag Kota Semarang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan silaturahmi dengan toga Kristen dan masyarakat bisa menjadi perwujudan kesejahteraan bangsa dan negara, karena dengan kebersamaan yang ada akan mampu mewujudkan Indonesia yang damai yang akan berimbas pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami mewakili Kementerian Agama berusaha meluruskan stigma yang ada di masyarakat bahwa Kemenag bukan hanya untuk umat Islam, kami Kementerian Agama, artinya Kementerian yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam bidang keagamaan. Ada 6 agama yang diakui oleh Pemerintah Indonesia, oleh karenanya institusi kami adalah pengayom dari agama-agama tersebut,” tutur Mukhlis,

“Negara Indonesia didirikan oleh tokoh-tokoh lintas agama dan masyarakat Indonesia, oleh karenanya negara menyebutkan bahwa dasar negaranya adalah Pancasila, yang mencantumkan tentang kehidupan beragama pada sila pertama,” lanjutnya.

“Sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, ini merupakan ungkapan para pendiri bangsa bahwa Indonesia bisa merdeka adalah atas jasa perjuangan para tokoh lintas agama, yang guna mempertahankan pluralisme atau kebhinekaan bangsa Indonesia, maka diperlukan suatu sikap toleransi antar umat beragama, yaitu sikap meyakini akan kebenaran agamanya tetapi dalam menjalankan perintah atau ajaran agamanya harus memperhatikan keyakinan orang lain, karena negara kita ini terdiri dari banyak penganut agama yang berbeda,” sambungnya.

Pada kesempatan ini, ia menandaskan bahwa agama yang baik adalah agama yang menebar kedamaian bukan kebencian. “Agama itu berisikan ajaran-ajaran yang baik, seperti kedamaian. Jika kok ada orang yang mengaku dirinya beragama tetapi dia malah menebar kebencian dengan sesama manusia karena perbedaan yang ada, itu bukan salah agamanya, tetapi oknumnya,” jelas Mukhlis.

“Oleh karenanya, agama harus menjadi inspirasi, bukan aspirasi, yaitu inspirasi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ini, Mukhlis mengimbau kepada Pendeta atau hamba Tuhan agar mengajak kepada umatnya untuk bisa hidup berdampingan dengan saudara-saudara yang tidak seiman, sehingga terwujud kehidupan yang rukun dan damai.

Menambahkan apa yang disampaikan Mukhlis, Komandan Kodim 0733/BS juga mengimbau kepada pemuka agama Kristen untuk bisa menyebarkan virus toleransi umat beragama.

Pada bagian lain, Ribkah Pandiangan selaku Gara Kristen menyampaikan apresiasi dari penyelenggara, sehingga kegiatan dapat terlaksana dan berlangsung dengan sukses dan kondusif.(Rus/NBA/bd)