Ramadhan Dijadikan Momen Bagi Guru Untuk Mengupgrade Ilmu dan Wawasan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

emarang, Ramadhan adalah syahrul shiyam, syahrul ibadah, barokah dan syahrul maghfiroh. Karena merupakan syahrul ibadah, maka umat Islam berbondong-bondong memperbanyak amal ibadah di bulan ini, mulai dari melaksanakan ibadah puasa, selalu mengusahakan shalat berjamaah, memperbanyak shalat sunah, memperbanyak sedekah, mengaji Alquran, bahkan tidak sedikit umat Islam yang mengikuti majlis taklim dan kajian-kajian kitab kuning.

Seperti halnya kegiatan yang diadakan oleh MI Futuhiyyah 01 Kudu Genuk Semarang yang mengelar kajian kitab kuning “Majmu’atu Tsalatsi rosail”. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh guru dan pegawai RA dan MI Futuhiyyah tersebut direncanakan akan dilaksanakan selama 4 hari yaitu tanggal 20- 23 April 2022, dan dimulai pukul 08.00-10.00 WIB, dan diampu oleh K. Abdul Rouf. Hal ini dituturkan oleh Hikmah Kepala MI Futuhiyyah 01 Kudu Genuk, pada Rabu (20/4/2022) selepas memimpin rapat di ruang kerjanya.

Hikmah juga mengatakan bahwa bulan Ramadhan harus dimanfaatkan untuk memperbaiki diri serta memperbanyak ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Jika selama ini setiap hari sebagai seorang guru kita menyampaikan ilmu ke anak-anak didik, maka di bulan Ramadhan, saatnyalah kita mencharge diri kita untuk menerima ilmu dari pakarnya, dengan menjadi santri. Semoga dengan mengaji, wawasan kita akan semakin luas dan hati kita menjadi tidak keras,” tuturnya.

Mufed, salah satu guru MI Futuhiyyah 01 Kudu Genuk mengungkapkan bahwa pada bulan Ramadhan tahun ini, madrasah menyemerakkannya dengan berbagai kegiatan.

“Alhamdulillah di bulan Ramadhan tahun ini terasa lebih berarti karena madrasah mengadakan banyak kegiatan. Semoga bulan Ramadhan menjadi bulan yang memberikan semangat bagi kami untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. (SAW/NBA/bd)