Kreatifitas Membatik Siswa MIN 5 Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Ungaran – Membatik merupakan program unggulan MIN 5 Semarang sejak 2015 lalu. Selain karena lokasi madrasah berdekatan dengan sentra produksi batik di Desa Gemawang Jambu, MIN 5 Semarang berencana untuk mengadopsi kemampuan membatik sebagai salah satu bentuk ekstrakurikuler utama madrasah selain pramuka, menari dan komputer.

Demikian disampaikan oleh kepala MIN 5 Semarang, Supriyono, saat dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat, (13/5) siang.

Supriyono menjelaskan bahwa selepas ujian madrasah berbasis komputer bulan April lalu, siswa-siswi kelas VI MIN 5 Semarang juga telah melaksanakan praktik membatik sebagai salah satu praktik mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP).

“Kemarin anak-anak sudah selesai melaksanakan praktik membatik. Selain untuk refreshing, membatik juga diharapkan mampu meningkatkan keterampilan dan kreatifitas siswa,” terang Supriyono.

Lebih detail Supriyono menjelaskan bahwa praktik membatik oleh siswa-siswi kelas VI MIN 5 Semarang dipandu oleh salah seorang karyawan Batik Gemawang. Setelah dibagi menjadi beberapa kelompok, selanjutnya anak-anak diarahkan untuk menggambar pola di atas kain yang disediakan dengan pensil. Selesai menggambar, pola kemudian dicanting dengan malam yang sudah dipanasi di atas kompor kecil. Usai pola dicanting, kemudian kain hasil ukiran dicelupkan ke cairan yang berwarna-warni, sehingga membentuk motif yang diinginkan.

“Semoga keterampilan membatik yang kami jadikan ekstrakurikuler ini nanti bisa terus dikembangkan untuk bekal anak-anak didik kami di masa depan,” pungkasnya.(rd_shl/Sua)