Pelaksanaan Survei PISA di MAN 1 Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – MAN 1 Kota Semarang, Kams (19 Mei 2022) menyelenggarakan Survei PISA (Programme for International Student Assessment) terhadap 42 siswa terpilih.

MAN 1 Kota Semarang merupakan salah satu madrasah di Indonesia yang ditunjuk oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam Programme for International Student Assessment (PISA) 2022.

Guna pelaksanaan kegiatan, madrasah telah menyiapkan sarana dan prasarana, agar kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.

Siswa peserta Survei PISA sudah sudah siap di lokasi  sejak pukul 07.00 WIB, dan berada di dalam ruang tes dan administrator tes. Tepat pukul 07.30 WIB, kegiatan dimulai. Riska Nur Sa’diyah  dari Universitas Negeri Semarang membagi kartu tes dan memandu siswa dalam melaksanakan tes.

Sementara itu, Kepala MAN 1 Kota Semarang H. Tasimin mendampingi Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, H. A. Saefulloh, memantau langsung penyelenggaraan Survei PISA di madrasah yang dipimpinnya.

H. A. Saefulloh berharap penyelenggaraan surveI berjalan dengan lancar  dan siswa yang mengikutinya memperoleh nilai yang baik pula.

Hal serupa juga diungkapkan H. Tasimin, yang menyampaikan pengharapan agar siswa-siswi peserta survei PISA diberikan kemudahan, kelancaran, tidak ada kendala dalam proses pengerjaannya.

Pada kesempatan terpisah, Pusat Assesment Pendidikan (Pusmendik) Farah Perwitasari juga melakukan pemantauan penyelenggaraan survei PISA di MAN 1 Kota Semarang. Farah merasa puas dengan penyelenggaraan survei PISA di MAN 1 Kota Semarang. “Peserta tes mengikuti kegiatan dengan tertib dan sarana prasarana tes sangat memadai,” tuturnya.

Survei PISA merupakan penilaian internasional yang dilakukan rutin tiga tahun dan diselenggarakan oleh organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). “Survei ini untuk mengukur kemampuan anak-anak usia 15 tahun dibidang literasi, numerasi dan sains,” ujarnya.

“Berdasarkan survei PISA yang dirilis OECD pada 2019, tingkat literasi Indonesia berada pada peringkat ke-62 dari 70 negara yang dilakukan penelitian, atau dengan kata lain, minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah, sebagaimana penuturan M.Syarif Bando Kepala Perpustakaan Nasional.(Rosidi/NBA/bd)